Dia pun berharap, Asma Dewi dapat bersabar dan tabah dalam menyikapi peristiwa ini.
"Kami sebenarnya tidak kaget, memang sudah lama yang terlibat di Aksi 212 tinggal tunggu perjalanan waktu saja. Harus sabar dan kuat, saya pikir itu bagian dari risiko perjuangan," ucap Slamet saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (13/9).
Dia pun menyampaikan, penangkapan Asma Dewi tidak akan mengubah sikap pihaknya dalam menyampaikan kritik. Pihaknya, kata Slamet, akan tetap mengkritik setiap perbuatan yang tidak sesuai dan tidak baik.
"Kalau ada kezaliman ya tetap kami kritik," katanya.
Lebih dari itu, dia menyampaikan, pihaknya akan terus memberikan dukungan kepada Asma Dewi. Slamet menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum Kebangkitan Jawara dan Pengacara (LBH Bang Japar) untuk memberikan bantuan hukum pada Asma Dewi.
Asma Dewi menjadi perhatian publik, setelah kasus dugaan transfer Rp75 juta ke grup Saracen diungkap ke publik.
Akun Facebook
Dalam akun Facebooknya, Asma Dewi mengunggah sejumlah foto dengan sejumlah tokoh, mulai dari Sandiaga Uno, Anies Baswedan, Natalius Pigai, hingga Prabowo Subianto.
Terkait foto Asma dengan Prabowo Subianto, Gerindra mengatakan, foto tersebut, merupakan foto biasa. Partai berlambang kepala burung garuda itu menegaskan, Asma Dewi bukanlah kader Gerindra.
Dia meminta agar polisi mengusut tuntas kasus dugaan kebencian yang diduga melibatkan Asma Dewi dan sindikat Saracen. "Usut saja," katanya. </span> (asa)
Baca Kelanjutan Alumni 212 Sebut Kasus Asma Dewi Risiko Kritik Kezaliman : http://ift.tt/2jrrcdVBagikan Berita Ini
0 Response to "Alumni 212 Sebut Kasus Asma Dewi Risiko Kritik Kezaliman"
Post a Comment