Djarot Ancam Cabut Kartu Jakarta Sehat Penyerobot Trotoar

Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat mengancam akan mencabut layanan BPJS Kesehatan, Kartu Jakarta Pintar, dan Kartu Jakarta Sehat bagi para penyerobot trotoar.

Sanksi itu akan diberikan khusus kepada warga DKI Jakarta yang berulang kali melakukan hal serupa.

"Saya minta KTP-nya dicatat. Kalau sampai dua kali, kemudian kalau warga Jakarta, kita lihat dia penerima KJP atau dia penerima BPJS Kesehatan, KJS (Kartu Jakarta Sehat) kasih sanksi bisa dicabut," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/9).

Menurut Djarot, sanksi tegas seperti itu perlu diberlakukan agar masyarakat sadar tentang fungsi trotoar sebagai jalur khusus pejalan kaki.

Sanksi tersebut juga bertujuan untuk mengubah perilaku buruk masyarakat yang selama ini menyerobot trotoar.

Terlebih, kata Djarot, masyarakat pun telah diberi sosialisasi tentang sanksi jika menyerobot trotoar selama bulan tertib trotoar yang dimulai sejak Agustus lalu.

"Apa yang dididik? Mentalnya, perilakunya, untuk bisa saling menghargai, hormat-menghormati antarsatu dengan yang lain," kata Djarot.

Djarot Ancam Cabut Kartu Jakarta Sehat Penyerobot Trotoar

Trotoar di Jakarta kerap diserobot pengendara sepeda motor. (CNNIndonesia/Safir Makki)

Djarot menegaskan, trotoar adalah hak pedestrian atau pejalan kaki, bukan untuk dilewari kendaraan bermotor, lahan parkir, atau pun tempat berdagang.

Diketahui, sejak bulan tertib trotoar dilaksanakan Pemprov DKI Jakarta sepanjang Agustus lalu, sedikitnya ada 13 ribu penyerobot trotoar.

Jumlah tersebut merupakan hasil laporan sementara dari Kegiatan Penertiban Kendaraan Parkir Liar Roda Dua dan Roda Empat di atas Trotoar dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Djarot meminta kepada masyarakat agar menjaga fasilitas umum selain trotoar. Dia meminta agar masyarakat tidak hanya menggunakan fasilitas umum, tetapi juga menjaga dan merawatnya.

"Ini sekali lagi saya minta perhatian kepada saudara-saudara kami yang menggunakan tempat-tempat publik, trotoar, taman kota agar saling menjaga," tutur Djarot.

Let's block ads! (Why?)