Fahira Minta Kasus Asma Dewi Tak Dikaitkan Tokoh Politik

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Fahira Idris meminta supaya polisi transparan dalam pemeriksaan kasus yang mendera Asma Dewi, dan tidak mengaitkannya dengan sejumlah tokoh politik tertentu.

Fahira menilai penyelidikan kasus Asma Dewi mengarah pada upaya mengaitkannya dengan tokoh politik tertentu, namun ia enggan menyebutkan siapa tokoh politik yang dimaksudnya tersebut.

"Saya harap polisi bisa bekerja profesional dan transparan, terutama penyidik jangan mengaitkan dengan tokoh-tokoh yang tidak ada hubungannya," ujarnya di luar Rutan Narkoba Polda Metro Jaya, Rabu (13/9).

Fahira mengatakan hal tersebut saat menjenguk Asma Dewi yang ditahan di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya. Selain menunjukkan dukungan, Fahira juga memberikan sejumlah alat salat kepada Asma Dewi.

Asma Dewi ditangkap oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri di Jakarta Selatan, Jumat (8/9) lalu. Dia diduga terlibat dalam sindikat Saracen dengan mentransfer uang sebanyak Rp75 juta.

Asma Dewi juga diduga menebar kebencian di Facebook. Dalam proses hukumnya Asma Dewi didampingi oleh tim hukum dari Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar).

Menurut Fahira, ujaran kebencian yang dituduhkan kepada Asma Dewi belum memenuhi beberapa unsur, misalnya, kepada siapa ujaran tersebut ditujukan.

Ketua Umum Kebangkitan Jawara dan Pengacara itu berpendapat apa yang dilakukan Asma Dewi di facebook sebatas mengungkapkan pendapat pribadi atas isu tertentu

"Yang saya lihat dan baca dari pernyataan dia itu, hanya menyampaikan opini. Jadi bukan untuk membenturkan siapapun. Itu harus ditelaah lagi," ucapnya.

Fahira juga tak percaya dengan dugaan Asma Dewi mentransfer dana Rp75 juta kepada Saracen. Ia mengaku telah mendapatkan keterangan dari adik Asma Dewi.

"Saya kebetulan Ketua Umum dari Bang Japar dan LBH Bang Japar yang menangani kasusnya Ibu Asma Dewi. Keterangan dari adiknya, tidak mungkin beliau memiliki uang sebanyak itu," tuturnya.

Tim hukum Bang Japar sampai saat ini masih menunggu Laporan Hasil Analisis yang dikeluarkan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.

Laporan itu nantinya berguna untuk mengetahui kebenaran soal dugaan transfer uang dari Asma Dewi kepada Saracen. </span> (wis)

Let's block ads! (Why?)