Kepala Staf Presiden Teten Masduki menyatakan, progres pengungkapan kasus ini seharusnya ditanyakan kepada Menko Polhukam Wiranto dan Jaksa Agung Prasetyo.
Menurut Teten, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan Wiranto dan Prasetyo untuk menangani kasus ini. Pengungkapan dimulai dengan menelusuri keberadaan hasil investigasi Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Munir.
Teten tak berkomentar lebih lanjut mengenai hal ini. Instruksi presiden telah diberikan sejak 2016. Saat itu polemik kasus Munir mencuat ke publik. Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat angkat suara soal dokumen hasil penyelidikan TGPF pada 2005.
Wiranto saat itu sempat meminta publik tak berpolemik mengenai ini. Instruksi presiden jelas untuk menelusuri, mempelajari, mengevaluasi, dan menentukan langkah berdasarkan proses hukum berlaku tanpa target waktu.
"Mbok ya bicara yang pembangunan kita bagaimana, teritorial kita yang dijarahin bagaimana. Ya, kamu bicara sendiri saja (soal kasus Munir) jangan tanya saya," kata Wiranto di Universitas Negeri Jakarta.
|
Pada peringatan 13 tahun kematian Munir, Suciwati mengatakan, slogan revolusi mental yang digaungkan Jokowi dianggap hanya omong kosong. Dia tak yakin Jokowi akan membuka dokumen hasil investigasi TGPF Munir.
Menurut Suciwati, Hendropriyono adalah orang yang patut diduga terlibat dalam pembunuhan suaminya (Munir). "Beliau sepertinya tidak mau tahu,” katanya. </span> (pmg/djm)
Baca Kelanjutan Jokowi dan Aksi Saling Lempar Pemerintah di Kasus Munir : http://ift.tt/2wNuOfKBagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi dan Aksi Saling Lempar Pemerintah di Kasus Munir"
Post a Comment