Kemenkes melarang perokok mengikuti seleksi CPNS Kementerian Kesehatan 2017. Tahun ini Kemenkes membuka lowongan CPNS sebanyak 1.000 posisi yang akan ditempatkan di Unit Pelaksana Teknis. Pendaftaran dibuka sejak 11 September hingga 25 September.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi mengakui, selain melalui tes kesehatan, Kemenkes belum memiliki cara lain untuk mengetahui seorang calon adalah perokok. Karena itu kejujuran CPNS sangat dibutuhkan.
"Yang pasti kejujuran ya. Itu yang penting," tutur Oscar lewat sambungan telepon, Jumat (15/9).
Kemenkes memang akan melakukan tes kesehatan untuk mengecek kondisi kesehatan. Tes tersebut ditujukan untuk mendeteksi apakah CPNS perokok atau bukan.
Meski begitu, Oscar mengamini masih ada kekurangan dari tes kesehatan tersebut. Dia mengatakan, bisa saja CPNS mengaku telah berhenti merokok tapi kenyataannya masih aktif merokok.
Selain mengandalkan kejujuran, Kemenkes juga menyiapkan sanksi tegas bagi CPNS yang terbukti berbohong. Itu pun bila CPNS perokok lolos dan baru diketahui di kemudian hari.
"Ada konsekuensi dong. Persyaratan itu menjadi hal yang mengikat," kata Oscar.
Dengan kata lain, PNS lama tetap diperkenankan merokok tetapi di luar lingkungan kantor Kemenkes yang mana peraturan tersebut telah lama berlaku.
"Kami enggak tarik ke belakang. Kami harus memulai," ujar Oscar.
Syarat bukan perokok bagi CPNS Kemenkes ini, tutur Oscar, merupakan wujud komitmen Kemenkes dalam melaksanakan pembangunan manusia yang terbebas dari penyakit.
Dikatakannya, segala jenis pekerja di Kemenkes mesti menjadi acuan masyarakat dalam mengedepankan kesehatan
"Apalagi nanti akan menjadi pelayan kesehatan. Ya wajar kalau kami mempunyai syarat spesifik dalam hal ini," kata Oscar.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Larang Perokok Ikut Seleksi, Kemenkes Minta CPNS Jujur"
Post a Comment