Tak cuma itu, Aris juga melaporkan penyidik senior KPK, Novel Baswedan dengan dugaan pencemaran nama baik. Karena ulahnya itu, banyak pihak mengecam dan meminta KPK memecat Aris.
Ketua KPK Agus Rahardjo belum mau banyak bicara soal nasib Aris di KPK. Apakah akan dicopot dari jabatannya sebagai Dirdik, dikembalikan ke Polri, atau tetap menjabat.
Sekali pun diganti, lanjut Agus, kemungkinan yang mengisi posisi Dirdik tetap yang berlatar Polri. Karena, sudah dari dulu, jabatan penting di bagian penindakan KPK itu diisi oleh anggota Korps Bhayangkara.
"Dari dulu memang (diisi) Polri," ujar mantan Ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) tersebut.
Friksi dengan geng Novel dimulai ketika rekrutmen Kepala Satuan Tugas Penyidikan. Aris menginginkan calonnya berasal dari Polri, sementara Novel tidak setuju dan melayangkan protes lewat email.
Sejak itu, hubungan keduanya memanas. Kelompok penyidik di bawah komando Aris tak pernah akur dengan geng penyidik pimpinan Novel.
Tak cuma itu, Aris juga membeberkan, bagaimana pengaruh Novel di KPK. Kata Aris, Novel begitu powerfull di KPK layaknya komisioner. Saking berpengaruhnya, Novel bahkan bisa mengubah arah kebijakan pimpinan KPK. </span> (osc/osc)
Baca Kelanjutan Menerka Nasib Aris Budiman di KPK Usai Konflik dengan Novel : http://ift.tt/2eOfB4aBagikan Berita Ini
0 Response to "Menerka Nasib Aris Budiman di KPK Usai Konflik dengan Novel"
Post a Comment