Search

Popok, Susu dan Pembalut Paling Dibutuhkan Pengungsi G. Agung

Belasan ribu warga di lereng Gunung Agung mengungsi setelah status gunung itu ditingkatkan jadi Awas pada Jumat (22/9) malam.

Dari laporan di posko, pengungsi didominasi perempuan dan balita yang saat ini belum juga mendapatkan kebutuhan perlengkapan.

"Jumlah pengungsi yang kami data hingga tadi sebelum makan siang ada sekitar 1.002 orang. Sekarang sudah 4.000. Kebanyakan ibu-ibu dan bayi yang ada di posko pengungsian sementara ini," kata Nadya Anjani, salah satu pengungsi di posko Desa Bungaya, Kecamatan Babandem, Kabupaten Karangasem melalui sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com.

Nadya menjelaskan, kebutuhan perempuan dan bayi ini termasuk popok, susu bubuk, selimut, dan juga pembalut wanita. Kebutuhan lainnya juga termasuk makanan.

Ketersediaan kebutuhan itu masih terbatas meski Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan bantuan.


Sementara ibu dan anak-anak berada di lokasi pengungsian, Nadya menyebut para pria masih mengurus hewan ternaknya di rumah masing-masing.

Berdasarkan pantauannya, belum ada peternak yang membawa hewan ke pengungsian.

"Sejauh ini belum ada (yang membawa hewan ternak ke pengungsian). Masih dibiarkan di rumah masing-masing sambil menunggu arahan dari dinas terkait," tambah Nadya.

[Gambas:Video CNN]
Di Kecamatan Babandem, pengungsi tersebar di tiga posko yaitu di Pos Keamanan Desa Bungaya, SDN 1 Bungaya, dan SMPN 4 Bebandem.

Bebandem sendiri berada di zona kuning (Kawasan Rawan Becana III). Sementara itu, Desa Bungaya masuk zona aman walaupun posisinya diapit zona kuning (KRB III) yang akan terkena lahar dingin jika Gunung Agung meletus.

Hal tersebutlah yang menyebabkan Desa Bungaya dipadati pengungsi dalam jumlah yang besar.

"Beberapa pengungsi dari Desa Bebandem dipindahkan ke sini dan banyak yang langsung ke sini juga karena tempatnya masih memadai dan juga ada dapur umumnya," ujar Nadya.

Lebih lanjut, Nadya bercerita bahwa pengungsi lansia mulai merasakan tidak enak badan setelah semalaman berada di pengungsian.


Namun, saat ini mereka tengah diperiksa bidan.

"Kalau yang lansia memang sudah ada yang mengeluh tidak enak badan gitu. Sudah ada bidan yang ngecek kesehatannya. Tapi kalau dari anak-anak dan ibu-ibu belum ada yang mengeluhkan sakit," tutupnya.

Total pengungsi lebih dari 15 ribu jiwa dan menyebar ke berbagai tempat di Kabupaten Karangasem serta lima kabupaten terdekat, yakni Buleleng, Kulungkung, Bangli, Gianyar dan Tabanan. </span> (vws)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Popok, Susu dan Pembalut Paling Dibutuhkan Pengungsi G. Agung : http://ift.tt/2fHMijY

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Popok, Susu dan Pembalut Paling Dibutuhkan Pengungsi G. Agung"

Post a Comment

Powered by Blogger.