"Dianalisis sudah ada terjadi penggembungan, terus meningkat mengarahkan ke letusan," kata Kasbani saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (25/9).
Penggembungan tersebut juga menunjukkan adanya energi yang tersumbat di dalamnya. Apalagi saat ini sudah sering terjadi gempa di sekitar gunung.
"Ini energi magmatik terbesar sejak dilakukan pemantauan terhadap Gunung Agung, pemantauan kan baru dilakukan setelah letusan tahun 1963," katanya.
Data yang diperoleh CNNIndonesia.com, frekuensi gempa yang terjadi di sekitar Gunung Agung cenderung mengalami peningkatan, terutama jumlah gempa vulkanik dangkal. Gempa vulkanik dangkal sendiri menunjukkan pergerakan magma semakin naik.
Pada 22 September terjadi 119 gempa vulkanik dangkal, kemudian pada 23 September meningkat menjadi 172 kali. Lalu pada 24 September terjadi peningkatan yang cukup signifikan menjadi 350 kali gempa vulkanik dangkal.
Sebelumnya, Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral Gede Suantika mengatakan meningkatnya jumlah gempa vulkanik dangkal tersebut menunjukkan kondisi Gunung Agung harus semakin diwaspadai.
"Iya semakin kritis, harus semakin awas," Gede.
[Gambas:Video CNN](sur)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PVMBG: Terjadi Penggembungan Gunung Agung Mengarah ke Letusan"
Post a Comment