Dua 'jagoan' mendiang Munir itu adalah Diva Suukyi Larasathi dan Soeltan Alif Allende.

Pada peringatan 13 tahun kematian Munir, Suciwati menjelaskan selalu melibatkan anaknya dalam perjuangan membuka dokumen hasil penyelidikan Tim Pencari Fakta Kasus Meninggalnya Munir (TPF KMM). Tak ada yang ia tutupkan pada kedua anaknya itu."Itu juga bagian dari andil ketika mereka izinkan (saya perjuangkan pembukaan dokumen Munir). Mereka juga ikut advokasi Abahnya," kata Suciwati di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (7/9).
Suciwati pun mengenang saat Munir belum tewas. Kala itu, Suci dan Munir tak pernah memaksa anaknya untuk menjadi apa yang mereka inginkan. Ia membebaskan anak-anaknya memilih jalan hidup."Terserah mereka mau jadi aktivis, tentara atau presiden," kata Suci.
Lebih lanjut, Suciwati mengaku banyak tantangan yang ia hadapi dalam perjuangan pembukaan dokumen kematian suaminya. Ada rasa luka dan rasa kerinduan yang tidak terganti dan tidak bisa diucapkan dengan kata-kata.

"Ini juga ruang yang kita enggak mau orang lain merasakan hal yang tidak enak ini. Makanya harus bicara dan mengingatkan kepada negara, ini seperti yang telah diajarkan ayahnya kebenaran itu penting dan mencintai kemanusiaan itu penting. Itu yang harus disuarakan bersama sama," kata Suciwati. </span> (kid)
Baca Kelanjutan Suciwati dan Anak yang Memperjuangkan Keadilan Kasus Munir : http://ift.tt/2vJQOo8Bagikan Berita Ini
0 Response to "Suciwati dan Anak yang Memperjuangkan Keadilan Kasus Munir"
Post a Comment