Search

Suciwati Pesimistis Pemerintahan Jokowi Tuntaskan Kasus Munir

Sejak aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib meninggal karena diracun pada 2004 silam, Suciwati tidak pernah berhenti mencari tahu dalang pembunuhan suaminya. Berbagai jalur hukum yang ia tempuh selama 13 tahun selalu dimentahkan oleh pemerintah.

Pada Oktober 2016 harapan muncul ketika Komisi Informasi Pusat (KIP) memutuskan pemerintah membuka membuka dokumen hasil temuan Tim Pencari Fakta (TPF) atas kasus kematian Munir. Menyusul putusan itu, Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyerahkan dokumen itu pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir Oktober.

Hampir setahun berlalu namun Jokowi belum juga membuka dokumen itu. Suciwati pesimis rezim Jokowi membuka dokumen tersebut lantaran tidak ada keseriusan.

"Kalau saya melihat, pesimis saya sama Presiden Jokowi. Tapi kita akan terus mendorong bahwa dia punya kewajiban sebagai presiden untuk tuntaskan kasus ini," kata Suciwati saat diskusi di Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (5/9).

Perlakuan pemerintah yang seakan tidak benar-benar ingin menyelesaikan masalah pembunuhan Munir membuat Suciwati merasa muak. Ia mengaku sudah dalam tahap merasa bahwa pertemuan dengan pemerintah tidak penting.

Suciwati menjelaskan pertemuan dengan pemerintah sudah ia lalukan sejak pemerintahan SBY. Pertemuan itu tidak membuahkan hasil bagi pembukaan dokumen TPF.

"Dari pengalaman masa lalu justru (pertemuan dengan saya) dijadikan komoditi politik. Saya tidak perlu ketemu orang itu, yang penting kasusnya diselesaikan," kata Suciwati.

Suciwati menegaskan akan terus mendesak Jokowi membuka dokumen tersebut dalam dua tahun sisa kepemerintahan. Ia ingin membuat Jokowi belajar sebagai seorang pemimpin yang bisa merealisasikan apa yang diucap saat kampanye, yaitu menyelesaikan masalah pelanggaran HAM dan Munir.

"Ya kalau tidak bisa juga, ke presiden terpilih berikutnya," kata Suciwati.

Dalam kesempatan yang sama, mantan anggota TPF Usman Hamid menjelaskan kasus pembunuhan Munir belum selesai sampai dokumen tersebut dibuka. Hukuman penjara bagi pilot Garuda Indonesia Pollycarpus Budihari Priyanto yang terlibat pembunuhan Munir dirasa belum cukup.

"Kasus Munir belum selesai karena aktor utama belum bertanggung jawab. Tanpa TPF, saya rasa kita tidak tahu kalau Munir dibunuh," kata Usman. </span> (osc/asa)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Suciwati Pesimistis Pemerintahan Jokowi Tuntaskan Kasus Munir : http://ift.tt/2eBBUJx

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Suciwati Pesimistis Pemerintahan Jokowi Tuntaskan Kasus Munir"

Post a Comment

Powered by Blogger.