"Belum di Instragram, Twitter dan platfrom media lainnya," kata Letkol Inf Solih dalam artikel berjudul TNI dan Sebaran Hoax di Medsos yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (13/9).
Solih mengatakan, pemantauan terhadap akun-akun tersebut di media sosial dilakukan oleh Dinas Penerangan TNI bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Tak jarang, kata Solih, Puspen TNI langsung memberikan cap hoax kepada akun atau berita karena merugikan institusi dan Panglima TNI.
Berita atau isu hoax itu antara lain soal dukungan kepada Panglima TNI jadi Presiden RI, isu ceramah Panglima TNI pada acara Maulid Nabi di Petamburan, soal kuda troya Jokowi dan Gatot Nurmantyo, hingga rumor Panglima TNI minta sumbangan untuk korban Aceh.
TNI, lanjut Solih, menilai masifnya hoax dapat menimbulkan kebencian antar anak bangsa sehingga memicu perpecahan. Terlebih, menurut Solih, 90 persen masyarakat Indonesia menggunakan media sosial paling sedikit 4 hingga 5 jam setiap hari.
"Alangkah bahayanya apabila setiap hari masyarakat mengonsumsi sajian berita-berita bohong yang bersifat menebar kebencian untuk memancing emosional seseorang maupun kelompok, apalagi dikaitkan dengan `publik` sangat sensitif," kata Solih.
Salah satu kelompok penyebar hoax yang mendapat sorotan TNI adalah Saracen yang diduga aktif menyebarkan berita bohong bernuansa SARA di media sosial berdasarkan pesanan.
Solih meyakini kerja Saracen tak semata karena uang, melainkan untuk melayani kepentingan kelompok yang disengaja untuk menjatuhkan pemerintah agar menjadi gaduh.
"Memang itu kelihatan hanya uang semata, dibalik itu adalah kejahatan luar biasa, karena ini akan melibatkan semua anak bangsa untuk saling membenci dan saling menyakiti," ujar Solih.
"Karena sikap kritis dan skeptis akan membawa kita untuk selalu ingin tahu. Sifat selalu ingin tahu akan membangkitkan semangat belajar sehingga pengetahuan juga semakin bertambah," tutur Solih.
Baca Kelanjutan TNI Klaim Jenderal Gatot 'Diserang' 70 Akun Penyebar Hoax : http://ift.tt/2jqYSIHBagikan Berita Ini
0 Response to "TNI Klaim Jenderal Gatot 'Diserang' 70 Akun Penyebar Hoax"
Post a Comment