
Dalam percakapan pada 18 Desember 2017 antara Fredrich dan seorang yang bernama Viktor itu mengungkapkan usulan advokat yang sebenarnya sudah mundur sebagai pengacara Setnov pada 8 Desember 2017 untuk menyiapkan skenario pura-pura gila.
Begini isi percakapan tersebut yang diputar dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Jumat:
Fredrcih Yunadi (FY): Bagaimana sekarang?
Viktor (V): Heh, ini saya kan ngeliat itu yang klien itu, pak Fredrich
FY:Siapa?
V: Pak Setnov
FY: He-eh bagaimana?
V: Itu kan dianggap orang kan bermain-main berpura-pura gitu
FY: iya
V: Kalau mau, ada temen saya, dia jago. Dia jadi selalu sidang itu dibikin gila, dokter periksa dia gila. Ah nanti abis itu cabut lagi dia gilanya
FY: emang bisa?
V: Bisa. Dia di Bangka, di Bangka nih
FY: Ooh
V: He-eh, kemarin itu saya bilang `Kamu bener yakin?`, `Yakin saya kirim hantu gunung,`. Nanti pas diperiksa gila. Ah ya di Bangka itu buktinya dia bilang. Jadi saya kasihan juga orang udah kayak gitu udah tahan
FY: Iya
V: Terlepas dia salah, tapi kan jangan kita perlakukan orang udah kayak gini
FY: Iya seperti binatang diberlakukan
V: Saya kemanusiaan saja lah, saya ngeliat bukan. Saya lagi cari cari bagaimana masuk ke keluarga dia, kalau bisa, kalau dia mau, kita buktikan
FY: begitu ya?
V: Iya Firman Wijaya
FY: Dia kan, dia gak dia, dia gak deket dia
V: He-eh. Jadi kalay Pak Fredrich kan udah deket tuh
FY: Heh, percuma
V: Kalau mau
FY: Firman, sebenarnya kan tidak diterima itu juga karena kan dia suka, purapura kan jadi anak buahnya Maqdir gitu masuknya
V: Oh itu, tapi kenapa dia kenapa mundur?
FY: Saya gak suka sama Maqdir
V: Oh bener. Bener. Belagu dia
FY: Iya. Memang enggak suka saya sama dia. Ya coba nanti saya bicarakan deh
V: Kalau bagus, masuk, kan sidang ini kita kerjain dia
FY: he eh he eh
V: jadi saya bilang bisa sembuh lagi enggak. Sembuh. Pokoknya kita setiap sidang kita bikin dia gila
FY: Begitu ya?
V: He eh. Nanti diperiksa dokter pun, dia jadi gila.
FY: Memang bisa.. bisa begitu? Kamu yakin bisa?
"Apakah saksi tahu ini suaranya Pak Fredrich?" tanya jaksa penuntut umum KPK Takdir Sulhan.
"Kurang ingat, tapi kumisnya kedengaran," jawab Setnov yang mengundang tertawa pengunjung sidang.
"Dalam percakapan disebut nanti diperiksa dokter pun jadi gila? Apakah dokter yang disebut dalam percakapan itu tahu siapa maksudnya?" tanya jaksa Roy Riady.
"Tidak tahu maksudnya, tidak pernah membicarakan," jawab Setya Novanto.
Baca juga: Ketukan-ketukan palu hakim untuk Fredrich sebelum vonis
Baca juga: Setnov akui stres pasca-vonis 15 tahun
Baca juga: Hilman ungkap hubungan dengan Fredrich Yunadi
Novanto menjadi saksi untuk terdakwa dokter RS Medika Permata Hijau Bimanesh Sutarjo yang didakwa bekerja sama dengan advokat Fredrich Yunadi untuk menghindarkan Ketua DPR ini diperiksa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi KTP-Elektronik.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Gilang Galiartha
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Begini skenario pura-pura gila Setnov yang dibicarakan Fredrich"
Post a Comment