"Realisasi APBN sampai 30 April 2018 menunjukkan capaian yang lebih baik," kata Sri Mulyani dalam jumpa pers perkembangan APBN di Jakarta, Kamis.
Sri Mulyani menjelaskan membaiknya pencapaian tersebut terlihat dari realisasi defisit anggaran sebesar Rp55,1 triliun atau 0,37 persen terhadap PDB, atau lebih rendah dari periode akhir April 2017.
Pada periode sama tahun lalu defisit anggaran telah berada pada Rp72,2 triliun atau sekitar 0,53 persen terhadap PDB.
"Melihat indikator ini kami menyakini defisit bisa tetap terjaga pada kisaran dua persen atau berada pada kisaran UU APBN sebesar 2,19 persen," ujar Sri Mulyani.
Ia menambahkan realisasi defisit anggaran tersebut berasal dari pendapatan negara yang sudah mencapai Rp527,8 triliun dan belanja negara sebesar Rp582,9 triliun.
Pendapatan negara tersebut terdiri atas penerimaan perpajakan sebesar Rp416,9 triliun, penerimaan negara bukan pajak Rp109,9 triliun dan hibah Rp1 triliun.
Sedangkan, belanja negara terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp331 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa sebanyak Rp251,9 triliun.
Realisasi belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja kementerian lembaga Rp165,9 triliun dan belanja nonkementerian lembaga sebanyak Rp165,1 triliun.
Untuk menutup defisit anggaran ini, pembiayaan utang pemerintah sudah mencapai Rp187,2 triliun atau sedikit menurun dari periode sama tahun lalu Rp195,4 triliun.
Sri Mulyani memastikan membaiknya realisasi defisit anggaran ini telah mendukung adanya perbaikan keseimbangan primer yang tercatat surplus Rp24,2 triliun.
Surplus keseimbangan primer sebesar Rp24,2 triliun ini lebih baik dari pencapaian pada akhir April 2017 sebesar Rp3,7 triliun.
"Surplus keseimbangan primer ini menunjukkan, APBN kita dari sisi defisit, mengalami perbaikan yang sangat konsisten," ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menkeu: kinerja APBN hingga akhir April membaik"
Post a Comment