"Adapun pengaruh Prabowo terhadap suara pasangan Asyik membuat lompatannya jauh antara hasil survei terakhir dan perolehan hasil hitung cepat," kata Alfaraby, di Kantor LSI Network, di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, strategi pasangan Asyik berhasil menarik asosiasi, bahwa mereka didukung Prabowo sehingga berharap ada tambahan elektoral dari pengaruh tokoh puncak Partai Gerindra itu.
Menurut dia, berdasarkan survei, pendukung Prabowo loyal terhadap siapa yang didukung Prabowo sehingga pasangan Asyik terus mencoba menegaskan kedekatannya dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra tersebut.
"Di debat Pilkada Jabar mereka memunculkan kaus dengan hastag #2019gantipresiden. Di ruang publik pun banyak selebaran yang mereka coba kuatkan bahwa calon yang didukung Prabowo adalah Asyik," katanya.
Ia menilai hal serupa juga terjadi di beberapa daerah yang melaksanakan pilkada seperti di Jawa Tengah. Pasangan Sudirman Said/Ida Fauziah yang mampu memotong selisih perolehan suara.
Namun, menurut Adjie, suara Asyik belum mampu melampaui perolehan suara Ridwan Kamil/Uu Ruzhanul Ulum atau Rindu karena kalah persiapan menghadapi kontestasi Pilkada kali ini.
"Kalau Pilkada masih sebulan lagi, mungkin tren Asyik bisa di atas karena saat ini selisih hanya lima persen antara pasangan itu dengan Rindu. Awalnya suara Asyik diperkirakan dua persen sampai dengan tiga persen. Namun, akhirnya bisa di posisi kedua," ujarnya.
Dalam hasil hitung cepat LSI Network Pilgub Jawa Barat, pasangan Ridwan Kamil/Uu Ruzhanul Ulum memperoleh suara sebesar 32,99 persen, pasangan Sudrajat/Ahmad Syaikhu memperoleh 28 persen, Deddy Mizwar/Dedi Mulyadi dengan 26,02 persen suara, dan TB Hasanuddin/Anton Charliyan memperoleh 12,99 persen suara.
Hasil hitung cepat tersebut juga menunjukkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Jawa Barat sebesar 69,21 persen.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ketokohan Prabowo pengaruhi suara pasangan "Asyik""
Post a Comment