"Saya yakin kita semua bisa menyukseskan dan mengadopsi agenda keamanan kesehatan global serta kerangka kerja 2024 atau juga Deklarasi Bali," kata Menteri Kesehatan RI Nila Farid Moeloek saat menutup Pertemuan tingkat menteri ke-5 Global Health Security Agenda (GHSA) di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Deklarasi Bali tersebut disepakati pada hari kedua pertemuan sekaligus penutupan GHSA di Nusa Dua, Bali.
Sejumlah komitmen disepakati dalam Deklarasi Bali yaitu meningkatkan komitmen untuk mendukung kerangka kerja GHSA 2024, berkomitmen meningkatkan kemitraan global, meningkatkan platfrom kerja sama regional, pentingnya meningkatkan pendekatan kesejahteraan primer dan peningkatan "one health approach" dalam menghadapi ancaman kesehatan global.
Kerangka kerja GHSA 2024 merupakan kelanjutan kesepakatan Pertemuan Tingkat Menteri GHSA ke-4 di Uganda yang menghasilkan Kampala Declaration.
Dalam fase ke-2 dimaksud, Framework GHSA 2024 akan memiliki visi, misi, dan tujuan yang lebih terukur dengan beberapa fokus antara lain adalah penguatan kolaborasi dengan semua sektor dan aktor terkait.
Baca juga: Kemenkes ingatkan waspadai penyakit infeksi yang baru muncul
Dalam fase ke-2 GHSA (GHSA 2024), Indonesia akan tetap mengambil peran aktif dengan menjadi anggota tetap Tim Pengarah (Steering Group), menjadi leading country untuk zoonotic disease action package dan contributing country untuk action package antimicrobial resistance, biosafety and biosecurity, serta real-time surveillance.
Indonesia juga menawarkan untuk menjadi host country Sekretariat GHSA yang akan membantu administrasi dan komunikasi dalam GHSA 2024.
Baca juga: Negara GHSA fokus penguatan pencegahan ancaman kesehatan global
Baca juga: Puan: pembangunan kesehatan pilar terpenting keamanan nasional
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Deklarasi Bali tingkatkan komitmen kemitraan global"
Post a Comment