"Saya pribadi belum puas dengan angka ini. Belum menggambarkan kesetaraan," ujar Tito Karnavian dalam konferensi pers akhir tahun 2018 di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, Polwan memiliki banyak kelebihan, di antaranya adalah dekat dengan saksi, korban mau pun tersangka wanita serta dapat kebal budaya koruptif.
Selama 2018, penambahan personel Polwan sebanyak 636 orang yang berasal dari lulusan pendidikan pembentukan Polri pada 2018. Jumlah tersebut hanya enam persen dari total 10.791 personel lulusan 2018.
Ke depan, ia ingin terdapat kenaikan perekrutan Polwan sehingga prinsip kesetaraan tercapai.
Sementara untuk sistem perekrutan personel secara umum, Kapolri menerapkan kebijakan minimum zero growth, yakni hanya untuk menggantikan personel yang pensiun serta yang dibutuhkan mendesak.
Hal tersebut tampak pada 2018, hanya terdapat penambahan 186 personel, hasil dari lulusan sekolah bentukan Polri dan pengurangan personel yang pensiun, meninggal dunia dan pemberhentian.
Ada pun untuk Polda yang memiliki personel paling banyak adalah Polda Jatim sebanyak 39.498 orang, disusul Polda Jateng 34.310, Polda Jabar 31.463, Polda Metro Jaya 31.246 dan Polda Sumut 20.009.
Baca juga: Mabes Polri tinjau pengamanan Natal Papua Barat
Baca juga: TNI-Polri akan pantau dampak tsunami dari laut, kata Presiden
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Tasrief Tarmizi
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kapolri belum puas soal jumlah Polwan"
Post a Comment