
"Pemerintah mendorong peningkatan ekspor pada industri yang masih memiliki kapasitas. Misalnya di industri kimia itu semen masih bisa karena kapasitasnya 100 juta juta ton, sementara pasar domestik kebutuhannya 70 persen," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu.
Airlangga mendorong industri otomotif mampu mengekspor kendaraan jenis multi purpose vehicle (MPV) dan sport utility vehichle (SUV) hingga mendekati 300.000 unit pada 2019, dengan porsi ekspor saat ini rata-rata 200.000 unit per tahun.
Menurut dia, dalam rangka menggenjot ekspor, Indonesia juga akan menjalin kemitraan ekonomi dengan berbagai negara melalui free trade agreement (FTA) atau comprehensive economic partnership agreement (CEPA).
Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki peluang besar merambah pasar ekspor melalui kemitraan tersebut, di antaranya Indonesia-European Free Trade Association CEPA.
"Dengan IE CEPA ditandatangani, maka peluang meningkatkan ekspor akan sangat besar. Berbagai produk andalan dari Indonesia juga siap merambah pasar global, misalnya industri perhiasan ke Swiss dan ada juga produk-produk IKM," ujarnya.
Menperin berharap berbagai upaya tersebut dapat mendongkrak ekspor produk Indonesia ke berbagai negara, sehingga mampu mengurangi defisit neraca perdagangan.
Baca juga: Menperin: Indonesia tinggalkan ekspor bahan mentah sebagai sumber pertumbuhan
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kemenperin genjot ekspor lima sektor industri"
Post a Comment