"Jumlah kecelakaan 1.299 kejadian atau turun 216 kejadian. Dibandingkan hari ke-dua tahun 2016, sebanyak 1.515 kejadian," kata Martinus menyebutkan.
Ia melanjutkan, angka kematian saat arus mudik juga turun dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini sebanyak 292 orang meninggal dunia, sementara tahun lalu 294 orang.
Korban luka berat, lanjut Martinus, juga mengalami penurunan sebesar 122 orang. Tahun lalu, korban luka berat saat arus mudik mencapai 478 orang, sedangkan tahun ini hanya 356 orang.
"Korban luka ringan 1.682 orang dibanding tahun 2016 sebanyak 1.959 orang, atau turun sebanyak 277 orang 14 persen," katanya.
Penurunan juga terlihat dalam kerugian materi yang dialami dari arus mudik Lebaran tahun ini. Tahun lalu kerugian mencapai Rp3,65 miliar, sementara tahun ini hanya Rp2,72 miliar. Artinya, ada penurunan sebesar 25 persen soal itu.
Sementara itu, hasil Operasi Ramadniya 2017 menunjukkan kejadian kecelakaan lalu lintas tertinggi dialami wilayah Polda Jawa Timur dengan 50 kejadian, 11 orang meninggal dunia, luka berat 10 orang, luka ringan 80 orang, dan kerugian materi sebesar Rp58,85 juta.
“Disebabkan tidak menjaga jarak kendaraan,” ujar Martinus.
Menyusul adalah wilayah Polda Jawa Tengah dengan 22 kejadian, empat orang meninggal dunia, empat orang luka berat, 37 orang luka ringan, dan kerugian materi sebesar Rp32,6 juta.
Polda Sulawesi Selatan merupakan daerah dengan kecelakaan paling sedikit dengan 15 kejadian, dua orang meninggal dunia, 25 orang luka ringan dan kerugian materi sebesar Rp30,55 juta. Tiga ada korban luka berat di daerah itu.
|
Hingga hari ke-dua lebaran, Martinus melanjutkan, masih ada puluhan ribu pelanggaran lalu lintas. Tepatnya, sebanyak 47.537 kali kendaraan ditilang dan 51.421 kali kendaraan ditegur.
Dari jumlah itu, Polda Jatim tetap menjadi lokasi dengan pelanggaran terbanyak, dengan 682 kali kendaraan ditilang dan 791 kali kendaraan ditegur.
“Jenis pelanggaran adalah melanggar rambu berhenti untuk mobil dan [penggunaan] helm untuk sepeda motor sebanyak 682 penindakan," ujarnya.
Di Polda Jateng, 588 kali kendaraan ditilang dan 1.741 kali kendaraan ditegur. Pelanggaean di DKI Jakarta pun cukup banyak. Polda Metro Jaya menilang 213 kali kendaraan dan 265 kali menegur kendaraan.
Analisis dan evaluasi Polri memunculkan hal lain. Selama masa mudik Lebaran tahun ini, terlihat pula bahwa penumpukan masih terjadi di tol Cikampek, tepatnya di ruas Tol Cikunir menuju Cikarang.
Penumpukan arus juga terjadi di Tol Jagorawi imbas antrean gerbang Tol Ciawi dan jalur Ciawi menuju Megamendung. Terakhir, ada pula kemacetan di Nagrek menuju Tasik, disebabkan volume kendaraan menuju tempat wisata. (rsa/rsa)
Baca Kelanjutan Angka Kecelakaan saat Mudik Turun 14 Persen : http://ift.tt/2sM8S1LBagikan Berita Ini
0 Response to "Angka Kecelakaan saat Mudik Turun 14 Persen"
Post a Comment