Mereka yang ditilang karena nekat melintas jalan itu mengeluarkan berbagai pembelaan, termasuk mengatakan merasa dijebak oleh polisi. Hal itu salah satunya dikatakan oleh Rizal, 26 tahun, yang terjaring operasi penertiban siang ini.
"Kemarin sore saya lihat, motor-motor memang pada naik semua. Karena di jalur masuk (di depan Chase Plasa) enggak ada yang menjaga. Begitu turun di sini (di depan Puri Casablanca), langsung pada ditilang. Nyari duit kali polisinya," ujar Rizal.
"Dari kemarin, media massa seperti televisi dan online kan sudah sering menginformasikan. Kami sudah berulang kali mengimbau untuk tidak melintas di sini. Masa kami masih dibilang membohongi?" ujarnya, saat ditemui di lokasi, Rabu (26/7).
Ketiadaan petugas yang berjaga pada jalur masuk di depan Chase Plasa, kata dia, bukan alasan lagi bagi para pengendara untuk melanggar peraturan karena telah ada rambu-rambu yang dipasang di dekat jalur masuk.
Razia Pengendara Motor di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang. (CNN Indonesia/Filani Olyvia) |
Penertiban dilakukan karena masih banyak pemotor yang nekat melintasi JLNT Casablanca. Padahal, sejak dibuka untuk umum pada 2014, pemerintah telah menegaskan bahwa penggunaan jembatan sepanjang 2,3 kilometer ini tidak diperuntukkan bagi pengendara sepeda motor.
Faktor Keselamatan
Salah satu alasannya karena faktor keselamatan. Kondisi angin yang sangat kencang di jalan layang setinggi 15 meter tersebut dikhawatirkan bakal membahayakan para pengendara sepeda motor. Bahkan sudah pernah memakan korban.
Insiden yang paling diingat adalah tewasnya Windawati atau Wiwin, seorang perempuan yang tengah hamil besar, karena nekat melawan arus di atas JLNT Casablanca bersama suaminya pada 2014 silam.
Sejak saat itu, penjagaan di titik masuk dan keluar JLNT Casablanca sempat diperketat. Namun belakangan, para pengendara motor kembali ramai melintas di jembatan ini.
ES, 44 tahun, pengemudi ojek online mengaku nekat melintasi JLNT Casablanca untuk memangkas jarak tempuh dan menghindari kemacetan di kawasan Karet, Kuningan.
"Mau bagaimana lagi. Kalau memang jembatan ini dibuat untuk memecah kemacetan, kenapa motor enggak boleh lewat? Kami ini kan ngejar target juga. Butuh cepat," kata ES.
Mereka juga tak menanggapi serius alasan angin kencang yang menjadi alasan polisi melarang motor melintasi JLNT Casablanca.
"Mau di bawah, mau di atas, yang namanya angin ya sama saja. Selama kecepatannya masih dalam batas normal, menurut saya aman," kata David (35), pengendara ojek online lainnya yang setiap hari sering melayani penumpang di sekitar kawasan Puri Casablanca. (wis)
Baca Kelanjutan Ditilang di Jalan Nontol Casablanca, Pemotor Merasa Dijebak : http://ift.tt/2vIlB5gBagikan Berita Ini
0 Response to "Ditilang di Jalan Nontol Casablanca, Pemotor Merasa Dijebak"
Post a Comment