Search

Ditilang di Jalan Nontol Casablanca, Pemotor Merasa Dijebak

Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan pengendara motor terjaring operasi penertiban di sekitar jalan layang non tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang atau Casablanca yang dimulai pada Rabu (26/7) siang ini. Jalan layang tersebut khusus diperuntukkan bagi pengendara mobil.

Mereka yang ditilang karena nekat melintas jalan itu mengeluarkan berbagai pembelaan, termasuk mengatakan merasa dijebak oleh polisi. Hal itu salah satunya dikatakan oleh Rizal, 26 tahun, yang terjaring operasi penertiban siang ini.

"Kemarin sore saya lihat, motor-motor memang pada naik semua. Karena di jalur masuk (di depan Chase Plasa) enggak ada yang menjaga. Begitu turun di sini (di depan Puri Casablanca), langsung pada ditilang. Nyari duit kali polisinya," ujar Rizal.

Panit Ketertiban dan Kelancaran Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ipda Hud MD mengatakan operasi penertiban di JLNT Casablanca ini sama sekali tidak untuk menjebak pengendara motor.

"Dari kemarin, media massa seperti televisi dan online kan sudah sering menginformasikan. Kami sudah berulang kali mengimbau untuk tidak melintas di sini. Masa kami masih dibilang membohongi?" ujarnya, saat ditemui di lokasi, Rabu (26/7).

Ketiadaan petugas yang berjaga pada jalur masuk di depan Chase Plasa, kata dia, bukan alasan lagi bagi para pengendara untuk melanggar peraturan karena telah ada rambu-rambu yang dipasang di dekat jalur masuk. 

Ditilang di Jalan Nontol Kuningan, Pemotor Merasa Dijebak

Razia Pengendara Motor di JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang. (CNN Indonesia/Filani Olyvia)

Operasi penertiban di JLNT Casablanca ini sudah dimulai sejak Senin (24/7) lalu.
Penertiban dilakukan karena masih banyak pemotor yang nekat melintasi JLNT Casablanca. Padahal, sejak dibuka untuk umum pada 2014, pemerintah telah menegaskan bahwa penggunaan jembatan sepanjang 2,3 kilometer ini tidak diperuntukkan bagi pengendara sepeda motor.

Faktor Keselamatan

Salah satu alasannya karena faktor keselamatan. Kondisi angin yang sangat kencang di jalan layang setinggi 15 meter tersebut dikhawatirkan bakal membahayakan para pengendara sepeda motor. Bahkan sudah pernah memakan korban.

Insiden yang paling diingat adalah tewasnya Windawati atau Wiwin, seorang perempuan yang tengah hamil besar, karena nekat melawan arus di atas JLNT Casablanca bersama suaminya pada 2014 silam.

Sejak saat itu, penjagaan di titik masuk dan keluar JLNT Casablanca sempat diperketat. Namun belakangan, para pengendara motor kembali ramai melintas di jembatan ini.

ES, 44 tahun, pengemudi ojek online mengaku nekat melintasi JLNT Casablanca untuk memangkas jarak tempuh dan menghindari kemacetan di kawasan Karet, Kuningan.

"Mau bagaimana lagi. Kalau memang jembatan ini dibuat untuk memecah kemacetan, kenapa motor enggak boleh lewat? Kami ini kan ngejar target juga. Butuh cepat," kata ES.

Sejumlah pengendara motor yang diwawancara CNNIndonesia.com mengaku melewati jalan layang Casablanca di jam-jam sibuk untuk menghemat waktu tempuh hingga lebih dari 30 menit.

Mereka juga tak menanggapi serius alasan angin kencang yang menjadi alasan polisi melarang motor melintasi JLNT Casablanca.

"Mau di bawah, mau di atas, yang namanya angin ya sama saja. Selama kecepatannya masih dalam batas normal, menurut saya aman," kata David (35), pengendara ojek online lainnya yang setiap hari sering melayani penumpang di sekitar kawasan Puri Casablanca. (wis)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Ditilang di Jalan Nontol Casablanca, Pemotor Merasa Dijebak : http://ift.tt/2vIlB5g

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ditilang di Jalan Nontol Casablanca, Pemotor Merasa Dijebak"

Post a Comment

Powered by Blogger.