"Aku maunya Simpang Badja Semanggi," ujar Djarot sambil tertawa di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (11/7).
Namun, mantan walikota Blitar tersebut enggan penamaan tersebut dikaitkan dengan Gubernur DKI Jakarta sebelumya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Dan, terkait penamaan simpang susun tersebut, Djarot menyatakan cukup ditetapkan lewat peraturan gubernur.
Simpang susun ini rencananya diresmikan langsung Presiden Joko Widodo pada 17 Agustus. Namun, simpang susun sudah dapat dilalui masyarakat sejak dua minggu sebelum peresmian.
"Kan perlu diuji coba dulu supaya pengguna kendaraan enggak bingung," kata Djarot.
Proyek pembangunan simpang susun tersebut memiliki panjang 796 meter di ramp 1 dan 826 meter untuk ramp 2, sementara lebar jalan mencapai 8 meter dengan 2 lajur.
Secara konstruksi, proyek ini dibagi dalam empat bentang jalan layang, yakni bentang Plaza Semanggi, bentang Polda Metro Jaya, bentang Hotel Sultan dan bentang Wisma Mulia atau BRI.
Simpang susun itu nantinya akan menghubungkan kendaraan yang akan melaju dari Grogol ke Senayan dan dari arah Sudirman ke Cawang. Karena bukan jalan tol, jalan juga bisa dilintasi sepeda motor.
Proyek ini nilainya mencapai Rp345,067 miliar. Penggarap proyek jalan simpang ini adalah Badan Usaha Milik Negara PT Waskita Karya. (kid)
Baca Kelanjutan Gubernur DKI Ingin Ada Nama Badja di Simpang Susun Semanggi : http://ift.tt/2u5VIybBagikan Berita Ini
0 Response to "Gubernur DKI Ingin Ada Nama Badja di Simpang Susun Semanggi"
Post a Comment