Search

Ikan Nila yang Mati Massal di Indonesia Ternyata Negatif TiLV

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menyatakan telah ada kasus kematian ikan nila massal di Indonesia, dengan gejala klinis seperti penyakit Tilapia Virus Lake (TiLV) yang telah mewabah di beberapa negara lain.

"Yang kita uji lab itu sampel dari kasus kematian massal di Waduk Malahayu Brebes Jawa Timur dan di Kabupaten Kampar, Riau," tutur Kasubdit Hama dan Penyakit Ikan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Mukti Sri Hastuti kepada CNNIndonesia.com, Rabu (5/7).

Penelitian tim Hastuti menemukan bahwa ikan-ikan nila yang mati secara massal tersebut memiliki kesamaan dengan ciri-ciri penyakit TiLV. "Badannya menghitam. Terus matanya katarak. Kemudian ada luka-luka di badannya," kata Hastuti melanjutkan.


Ciri-ciri ikan nila yang mati karena TiLV sendiri antara lain, tubuh menghitam, erosi pada kulit, pembengkakan rongga perut, serta adanya selaput katarak pada bagian mata.

Meski punya ciri-ciri yang sama, Hastuti menyatakan ikan nila yang mati secara massal tersebut belum tentu positif mati karena penyakit TiLV. Untuk menentukan apakah ikan tersebut mati karena penyakit TiLV tidak bisa hanya melalui identifikasi kondisi fisik.

Kata Hastuti, itu juga harus melalui uji laboratorium. Menurut pengujian sampel ikan nila yang mati di Brebes dan Kampar, Hastuti bisa memastikan bahwa hasilnya negatif TiLV.

"Jadi kalau dibilang mirip, ya mirip. Tetapi begitu kami uji lab ternyata negatif.”


Pengujian di laboratorium sendiri menggunakan metode dari para pakar di Thailand, negara di mana penyakit TiLV terakhir ditemukan setelah Israel, Mesir, Ekuador, dan Kolombia.

Ditemukan Juga di Lombok Barat

Sebelumnya, Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) KKP juga menemukan ikan nila yang mati secara massal di wilayah Lombok Barat. Ikan-ikan nila itu pun mirip seperti yang mati karena penyakit TiLV di Thailand. Namun lagi-lagi ikan itu negatif TiLV.

Itu disampaikan Kepala Bidang Pengkajian dan Manajemen Resiko BKIPM, Sugeng Sudiarto saat diwawancara CNNIndonesia.com di kantornya, Jakarta, Selasa (4/7). Sama seperti Hastuti, Sugeng juga menyatakan ikan nila yang mati itu hanya fisiknya yang mirip ikan dengan TiLV.


BKIPM pun berencana melakukan pengujian sesuai ciri-ciri penyakit TiLV terhadap benih dan ikan nila serta mujair yang siap dikonsumsi, khususnya di daerah seperti Kampar, Brebes, dan Lombok Barat yang sebelumnya sudah ada kasus banyak ikan nila mati mendadak.

"Bahasanya bukan melarang, tetapi memastikan bahwa ikan nila yang keluar dari Lombok tidak mengandung TiLV. Itu jadi target periksanya kawan-kawan karantina,” kata Sugeng.

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Ikan Nila yang Mati Massal di Indonesia Ternyata Negatif TiLV : http://ift.tt/2uM0JZt

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ikan Nila yang Mati Massal di Indonesia Ternyata Negatif TiLV"

Post a Comment

Powered by Blogger.