"Sekarang semuanya mudah, mau rakit bom sekarang tidak perlu minta ajarkan lagi, ada 'pak google' semua bisa rakit bom," ujar JK di Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, Sabtu (15/7).
Untuk mengantisipasi terulangnya berbagai tindakan terorisme, pemerintah melakukan serangkaian tindakan termasuk melalui regulasi hingga pemblokiran aplikasi pesan singkat yang diduga kuat menjadi tempat jejaring komunikasi sejumlah para teroris.
JK menambahkan radikalisme tidak bisa dihentikan melalui kekerasan, melainkan lewat pikiran. Oleh karena itu, JK mengimbau agar semua elemen pengajar serta pendidik termasuk universitas nasional turut berpartisipasi secara aktif untuk menanggulangi radikalisme melalui sejumlah pengajaran ilmu dan agama yang benar.
Pada kesempatan yang sama, JK mengungkapkan bahwa radikalisme melalui bom bunuh diri yang tak hanya menyerang Indonesia tapi juga menyerang sejumlah negara di Eropa.
"Yang melakukan bom bunuh diri itu kebanyakan bukan pengikut agama yang baik. Kalau di Eropa itu banyak yang suka minum alkohol, ganja dan mereka mau hapus dosa, makanya melakukan itu (bom bunuh diri)," ujarnya.
Sebelumnya, radikalisme dan terorisme menjadi perhatian utama pemerintah lantaran rentetan peristiwa bom bunuh diri yang terjadi dan tidak hanya menelan korban jiwa dari kalangan masyarakat sipil tapi juga aparatur keamanan negara. (chs) Baca Kelanjutan JK Sebut Teknologi Jadi Sumber Utama Lahirnya Radikalisme : http://ift.tt/2trj3Gj
Bagikan Berita Ini
0 Response to "JK Sebut Teknologi Jadi Sumber Utama Lahirnya Radikalisme"
Post a Comment