Hal ini disampaikan usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, beberapa pejabat TNI, dan pemangku kepentingan.
"Iya (lebih mengandalkan drone). Kami negara kepulauan, ini lebih murah dibandingkan pesawat," ujar Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (26/7).
Ryamizard berkata, Indonesia membutuhkan banyak drone. Ia akan memanggil sejumlah produsen-produsen drone untuk uji coba dan mencari yang terbaik, Kamis (27/7).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyatakan, drone salah satu produk industri multifungsi. Pesawat nirawak ini memiliki jangkauan wilayah lebih luas sehingga dapat dipakai untuk kepentingan sipil dan militer.
Kepala Badan Sarana Pertahanan Laksda Leonardi menuturkan, pemerintah akan membeli setidaknya tiga drone beserta tiga baterai untuk pengadaan awal.
Namun, Leonardi menyatakan, pengadaan drone nantinya terus dilakukan. Sebab teknologi ini diperlukan untuk mendeteksi, mengidentifikasi, kemungkinan penyerangan atau bom.
"(Tiga) tidak cukup. Yang penting punya dulu dengan teknologi terkini. Ini lagi jalan pengadaannya," tutur Leonardi.
Terpisah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, pemerintah masih mematangkan rencana pengadaan drone. Ia menyebut banyak negara sahabat menawarkan kerja sama.
Namun, kepastian mengenai jenis dan negara produsen drone yang dipilih Indonesia akan diputuskan dalam waktu dekat. (pmg)
Baca Kelanjutan Pemerintah Andalkan Drone untuk Pertahanan Negara Kepulauan : http://ift.tt/2vJnpefBagikan Berita Ini
0 Response to "Pemerintah Andalkan Drone untuk Pertahanan Negara Kepulauan"
Post a Comment