Search

Pemuda di Aksi Kamisan ke-500: Konsisten itu Tak Gampang

Jakarta, CNN Indonesia -- Sudah 500 Kamis yang dilalui para korban dan keluarganya menuntut keadilan. Mereka berdiri diam di seberang Istana Negara, Jakarta. Banyak pula pemuda yang berdiri di antara barisan aksi. Mereka menambah semangat bagi para korban yang telah sepuh.

Salah satu pemuda yang ikut aksi adalah Angga Putra Fidrian, relawan dari Kelas Negarawan Muda. Ia tergerak untuk terlibat aksi karena melihat sosok Maria Katarina Sumarsih, ibu korban pelanggaran HAM, yang konsisten hadir setiap Kamis di depan Istana.

"500 kali berdiri di depan Istana itu enggak gampang, bentuk konsistensi yang luar biasa. Saya sebisa mungkin datang ke sini untuk kasih dukungan," kata Angga di tengah aksi, Kamis, (27/7).


Ia berharap, para pemuda lainnya ikut bergabung ke Kamisan dan terlibat dalam memperjuangkan keadilan bagi para korban pelanggaran HAM.

"Anak-anak muda harus tahu, mengungkit pelanggaran HAM itu bukan mengorek luka lama, tapi dari sana kita bisa belajar," kata dia.

Hal senada dikatakan oleh Ni Kadek Diana Pramesti, mahasiswa Universitas Padjadjaran. Menurutnya, masih sedikit anak muda yang ikut bergerak memberi dukungan bagi para korban. Padahal, kata Kadek, berbagai cara bisa dilakukan, seperti lewat seni.

"Kita harus membuat pemerintah tergerak dan geram dengan apa yang kita kerjakan," katanya.


Ia meyakini jika masa lalu belum dituntaskan, maka tidak akan ada masa depan. Kasus pelanggaran HAM berat sejak 1965, menurutnya, harus segera diselesaikan sesuai dengan janji Presiden Jokowi dalam Nawacita.

Hari ini (27/7) aksi kamisan untuk menuntut penuntasan kasus hak asasi masa lalu genap yang ke-500 kali. Aksi kali ini mengambil tema “500 Kamis Cuma Janji Manis”. (pmg)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Pemuda di Aksi Kamisan ke-500: Konsisten itu Tak Gampang : http://ift.tt/2eQhUpY

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pemuda di Aksi Kamisan ke-500: Konsisten itu Tak Gampang"

Post a Comment

Powered by Blogger.