"Penghitungan sudah dilakukan oleh Dinas Dukcapil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak H-7 sampai H 7 (lebaran). Prediksi sementara mencapai 71 ribu," ujar Remon, ketika dihubungi, Jumat (7/7).
Meski demikian, ia belum bisa memastikan secara pasti jumlah pendatang baru yang tahun ini memasuki ibu kota lewat gelombang urbanisasi.
Pasalnya, hingga saat ini, ia bersama jajarannya masih melakukan penghitungan di tingkat RT/RW. Jumlah pastinya, kata dia, akan diketahui sekitar 20 Juli 2017 mendatang.
"Saat ini Sudin Dukcapil Jakarta Pusat bekerjasama dengan camat dan lurah melalui instruksi wali kota masih melakukan pendataan untuk mengetahui berapa jumlah pendatang baru yang masuk di Jakarta Pusat. Hal serupa juga dilakukan di wilayah lain," ujarnya.
"Pendataan akan dilakukan dari [tanggal] 10 sampai 17 Juli di masing-masing kecamatan. Petugas akan turun ke lapangan minta tolong RT/RW untuk isi formulir. Setelah dikumpulkan, sekitar 20 Juli baru kami hitung secara pasti berapa yang ada di masing-masing kota," ujar dia.
Lebih lanjut Remon menjelaskan bahwa tahun lalu, dari 68 ribu pendatang baru yang masuk Jakarta, sebanyak 9,8 persen berpusat di Jakarta Pusat.
Dengan demikian, ujarnya, bisa saja jumlah pendatang baru yang masuk ke wilayahnya, yakni Jakarta Pusat pun ikut bertambah. Namun tidak akan terlalu signifikan.
"Kalau dilihat tren penambahan, dari 68 ribu ke 71 ribu berarti kan ada penambahan. Tapi persebarannya di lima wilayah kota masih belum bisa diprediksi. Nanti kami cek lagi di lapangan, bisa nambah bisa kurang," ujarnya. (pmg)
Baca Kelanjutan Pendatang Baru Ibu Kota Diperkirakan 71 Ribu Usai Lebaran : http://ift.tt/2tSK2yNBagikan Berita Ini
0 Response to "Pendatang Baru Ibu Kota Diperkirakan 71 Ribu Usai Lebaran"
Post a Comment