Sekretaris Yayasan Satu Keadilan Syamsul Alam Agus mengatakan, alasan itu disampaikan Acep saat melakukan audiensi dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri dan Ombudsman RI guna menyelesaikan masalah pencetakan e-KTP Jemaah Ahmadiyah. Menurut Syamsul, sebenarnya tak ada yang harus dikhawatirkan dengan alasan tekanan ormas tersebut.
"Sebenarnya alasan itu harus diukur, sampai sejauh mana ormas menekan. Saya melihat tidak ada situasi (penekanan) yang terjadi. Tidak ada situasi yang masuk kategori membahayakan. Kalau ada ancaman, masak negara tunduk dengan kelompok intoleran," ujar Syamsul di Kantor Dirjen Dukcapil Kemendagri, Jakarta, Senin (24/7).
Menurut sumber CNNIndonesia.com di Ombudsman RI, alasan tekanan ormas memang disampaikan Acep saat audiensi dengan lembaga sampiran negara itu.
Acep diduga menerima tekanan sehingga harus menyertakan syarat tambahan bagi Jemaah Ahmadiyah yang ingin memiliki e-KTP. Syarat tambahan itu adalah, jemaah Ahmadiyah harus menandatangani surat pernyataan bermaterai yang menyebutkan bahwa mereka beragama Islam dan mau mengucapkan dua kalimat syahadat.
Tekanan itu diterima Acep dari salah satu ormas berlatarbelakang agama yang memiliki struktur organisasi hingga tingkat nasional.
"Tapi memang setelah pertemuan dengan Dukcapil, bupati bertemu ormas-ormas, kepolisian, baru muncul surat itu. Surat (pernyataan) sih sudah muncul sejak 2012, tapi 10 Juli 2017 redaksinya berubah. Awalnya ada redaksi 'bersedia untuk dibina' pada akhirnya dihilangkan," katanya.
|
Rencananya, perwakilan JAI Manislor akan kembali ke Kantor Dirjen Dukcapil Kemendagri pada Jumat (4/8) untuk beraudiensi dengan Direktur Jenderal Zudan Arif Fakrulloh.
"Pertemuan minggu depan kami harap sudah akan diterbitkan (e-KTP), yang perlu dibicarakan adalah teknis bagaimana menerbitkan 1.600 e-KTP ini," katanya. (pmg/gil) Baca Kelanjutan Tekanan Ormas Jadi Alasan Bupati Persulit e-KTP Ahmadiyah : http://ift.tt/2vB1LbN
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tekanan Ormas Jadi Alasan Bupati Persulit e-KTP Ahmadiyah"
Post a Comment