"Ada 355 bidang yang akan ditertibkan, tiga musala dan dua toilet umum," kata Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi di Bukit Duri, Selasa (11/7).
Tri mengatakan, 331 kepala Keluarga yang telah setuju untuk dipindahkan ke Rumah Susun Rawa Bebek, Jakarta Timur.
"Masih ada 17 keluarga yang tak pindah ke Rusun, mereka sudah memiliki rumah sendiri dan tidak pindah," kata Tri.
Menurut Tri, Pemerintah Kota Jakarta Selatan telah melakukan sosialisasi kepada warga sejak Maret silam, dan telah melayangkan tiga kali Surat Peringatan.
Lokasi yang akan ditertibkan hari ini yakni rumah-rumah di bantaran Kali Ciliwung yang terletak di RT. 001, 002, 003, 004 RW. 12 Kelurahan Bukit Duri Jakarta Selatan.
Ratusan personel Satpol PP telah disiagakan untuk mengawal penertiban tersebut.
"Jumlah total personel ada 300 orang, 250 orang dari Jakarta Selatan," kata Kepala Satpol PP DKI Jupan Royter.
Namun, menurut penggagas Komunitas Ciliwung Merdeka Ignatius Sandyawan Sumardi banyak ketidakwajaran selama proses penempatan serta pemindahan warga terdampak penggusuran terkait normalisasi Sungai Ciliwung.
|
Berdasarkan data yang diperoleh Ciliwung Merdeka hingga akhir Maret 2017, dari 400 kepala keluarga hanya 121 unit atau sekitar 30,25 persen yang menerima rusunawa.
Mereka merupakan korban penggusuran di Bukit Duri. Dari 121 unit itu, sebanyak dua belas unit atau tiga persen masih kosong.
Sedangkan, 267 unit lainnya atau 66,75 persen justru dihuni oleh bukan korban penggusuran di Bukit Duri.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tiga Musala di Bukit Duri Dirobohkan"
Post a Comment