Search

Wiranto Beberkan Materi Konferensi Manado terkait Terorisme

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menjelaskan materi yang akan dibahas dalam konferensi melawan terorisme di kawasan Asia Tenggara. Salah satunya memotong jalur logistik kelompok teroris.

Acara regional bertema Sub Regional Meeting on Foreign Terrorist Fighters and Cross Border Terrorism (SRM FTF-CBT) itu akan digelar di Manado, 29 Juli 2017. Sebagai tuan rumah, Indonesia mengundang negara-negara yang berada di kawasan perairan Sulu yaitu New Zealand, Australia, Brunei Darusalam, Malaysia, Filipina.

Materi pertemuan itu, kata Wiranto, difokuskan pada urusan mempelajari anatomi, kondisi, situasi yang terjadi di Filipina Selatan untuk bersama-sama menanggulanginya.

Wiranto menegaskan, semua negara di Asia Tenggara sepakat untuk tidak mau wilayahnya dijadikan sebagai basis baru dari ISIS.


"Yang kami lakukan adalah perbincangan apa yang bisa kita lakukan bersama-sama untuk melawan kegiatan-kegiatan ISIS di Filipina Selatan dan di perairan Sulu," kata Wiranto, di Jakarta, Rabu (26/7).

Dia menyebutkan, pembahasan pertemuan itu akan masuk pada wilayah siber, patroli maritim bersama, tukar menukar informasi dan pengalaman, mengantisipasi teroris yang kembali ke wilayah masing-masing negara, hingga memotong jalur logistiknya.

"Itu semua kita akan rundingkan di sana,” kata Wiranto.


Dia mengatakan, Indonesia dikenal sebagai negara yang melakukan langkah efektif melawan terorisme. Bukan hanya melaksanakan langkah tegas dan keras (hard approach), tapi juga dengan melakukan pembinan dan deradikalisasi (soft approach). Cara yang terakhir ini, para mantan teroris dibina menjadi kekuatan untuk kembali melawan aksi-aksi terorisme.

"Di hulu kami cegat dengan operasi soft approach," kata Wiranto.

Wiranto Berniat Potong Jalur Logistik Teroris di ManadoMenteri Luar Negeri Retno Marsudi. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan konferensi tersebut merupakan bentuk keseriusan Indonesia dan negara kawasan dalam upaya pemberantasan terorisme.

"Jadi konteksnya countering terorism. Dalam countering terorism suatu penguatan kerja samanya untuk perbatasan itu selalu menjadi elemen. Selain foreign terorist fighter, jadi ada croos border terorism," ujar Retno di Kantor Kemenko Polhukam.


Situasi di Marawi, kata Retno juga menjadi peringatan bagi Indonesia dan negara kawasan lainnya untuk segera merespon ancaman terorisme tersebut.

"Marawi bagi kami adalah wake up call bagi kita semua. Jadi ancaman itu bukan hanya cerita dan harus merespon. Kami tak ingin berdampak ke mana-mana jadi kami melakukan penguatan," katanya.

"Kegiatan ini adalah building block. Kita bangun. Dalam konteks ASEAN, apa yang kita lakukan adalah memperkuat kerja sama lagi di ASEAN," katanya. (pmg)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Wiranto Beberkan Materi Konferensi Manado terkait Terorisme : http://ift.tt/2h2TlHh

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Wiranto Beberkan Materi Konferensi Manado terkait Terorisme"

Post a Comment

Powered by Blogger.