"(Terapi massal) didasari oleh kenyataan bahwa jumlah warga binaan ODMK dan ODGJ terus meningkat dengan tingkat prevalensi cukup signifikan, cukup tinggi," kata Kepala Dinas Sosial Pemprov DKI Masrukhon di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 di Jakarta, Rabu (30/8).
Berdasarkan data Dinsos DKI, saat ini jumlah ODMK dan ODGJ yang ditampung di tiga panti sosial milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yakni Panti Bina Laras Harapan Sentosa 1, 2, dan 3 mencapai 2.962 orang WBS. Sementara, kapasitas daya tampung idealnya di tiga panti tersebut hanya 1.700 orang WBS.
Metode terapi massal itu dituangkan dalam buku panduan untuk para perawat bina sosial agar bisa menangani WBS sesuai tingkat masalah kejiwaannya, yakni berat, sedang, dan ringan.
Jadwal harian kegiatan WBS di panti juga diatur di dalamnya. Gunanya untuk menangani orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) di Jakarta.
Masrukhon mengatakan, model terapi ini dirumuskan melalui pemikiran di berbagai bidang keilmuan, yaitu psikofarmakologi, psikiatri, psikologi klinis, psikologi komunitas, maupun pekerja sosial, dan rumpun kelompok pendukung lainnya.
Terapi dilakukan berdasarkan instrumen skrining psikotik Dinas Sosial, yakni metode untuk memilah ODGJ menurut tingkat stadium atau stabilisasinya untuk dipisahkan berdasarkan klaster.
Klaster pertama untuk penyandang ODGJ berat, klaster kedua bagi penyandang ODGJ sedang dan klaster ketiga bagi penyandang ODGJ ringan. Simbol atribut bagi klaster 1 bergelang merah, klaster 2 bergelang oranye, dan klaster 3 bergelang hijau.
Untuk sementara, terapi akan diterapkan di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 1, 2, dan 3 di Jakarta. Masing-masing panti tersebut merehabilitasi WBS sesuai dengan gejala gangguan kejiwaannya.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mendukung terapi untuk mencegah niat bunuh diri warga. (CNN Indonesia/Filani Olyvia)
|
Pada kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mendukung terapi ini, terutama untuk mencegah niat bunuh diri warga yang mengalami permasalahan hidup berat.
"Kemarin kita dikejutkan dengan vokalis Linkin Park (bunuh diri) padahal dia terkenal. Ini bisa menimpa siapa saja," ujar Djarot.
Di panti sosial, warga juga dapat menitipkan dan memeriksa anggota keluarganya yang memiliki masalah kejiwaan, seperti stres berat yang diakibatkan karena persoalan pribadi atau persoalan rumah tangga.
Keluarga ODMK dapat mengantar ke day care pada pagi hari untuk mengikuti berbagai terapi.
Berbagai terapi yang bisa dilakukan antara lain kelompok bermain, bimbingan rohani, dan bimbingan sosial lainnya untuk meringankan beban psikologi pasien yang bersangkutan. Sore harinya, keluarga dapat menjemput kembali pasien. </span> (pmg)
Baca Kelanjutan Dinas Sosial DKI: Penderita Gangguan Jiwa Meningkat : http://ift.tt/2wKmYUgBagikan Berita Ini
0 Response to "Dinas Sosial DKI: Penderita Gangguan Jiwa Meningkat"
Post a Comment