Search

FOTO: Kemarau di Pelosok Negeri

Antara , CNN Indonesia

Rabu, 30/08/2017 08:14 WIB

Artikel belum tersedia

Petani mencangkul di antara padi yang baru ditanam berumur tiga minggu di sawah yang mengering Desa Lingga Jaya, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (28/8). Memasuki musim kemarau sejumlah area persawahan di Tasikmalaya sudah mulai mengering dan sulit mendapatkan pasokan air, serta terancam gagal panen. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Seorang anak berjalan di lahan tambak ikan yang mengering di desa Pabean Udik, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (8/8). Petambak membiarkan lahan tambaknya mengering karena kualitas air saat musim kemarau yang buruk disebabkan meningkatnya kadar garam sehingga dapat membuat ikan mati. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Warga mengambil air di Situ Gede yang mulai mengering akibat kemarau, di Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (28/8). Ratusan hektare sawah di wilayah Kota Tasikmalaya tidak mendapat pasokan air karena tidak berjalannya irigasi akibat mengeringnya sebagian areal situ seluas 47 hektare tersebut. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Warga beraktivitas di kompleks makam lama desa Pondok, di tengah waduk Gajah Mungkur Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis (24/8). Makam tersebut hanya muncul dan terlihat pada musim kemarau saat volume air waduk menyusut, sebab terletak di tengah waduk dan akan tertutup air saat musim penghujan. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
Petani merawat tanaman bawang merah di Kampung Cintapada, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Sabtu (12/8). Memasuki musim kemarau petani di kawasan tersebut yang biasanya bertanam padi beralih menanam bawang merah dan ubi. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Petani menunjukkan buah tomat yang membusuk di pohon sebelum masa panen di kebun Tomat pedalaman Nisam Antara, Aceh Utara, Aceh, Minggu (30/7). Rusaknya buah tomat itu dampak dari kemarau panjang sehingga mengakibatkan ratusan hektare tomat petani gagal panen. (ANTARA FOTO/Rahmad)
Petani memanen jamur tiram di Kasreman, Ngawi, Jawa Timur, Rabu (9/8). Menurut petani jamur setempat, mereka kewalahan memenuhi permintaan yang terus meningkat, padahal sejak sebulan terakhir produksi terus menurun dari 20 kilogram menjadi 10 kilogram per hari seiring berlangsungnya musim kemarau. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Petani menyiram tanaman labu di areal sawah desa Ujung Jaya, Sumedang, Jawa barat, Sabtu (5/8). Memasuki musim kemarau, petani daerah tersebut beralih menanam labu, semangka dan timun di areal sawah karena tanaman tersebut tidak membutuhkan air terlalu banyak. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Warga menanam padi di permukaan air waduk Gajah Mungkur yang mulai munyusut di desa Ngadirejo, Eromoko, Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis (24/8). Menyusutnya volume air Waduk Gajah mungkur akibat musim kemarau dimanfaatkan warga sekitar untuk bercocok tanam. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
Foto udara pola pembangunan sekat kanal di lahan gambut Tanjungjabung Timur, Jambi, Jumat (4/8). Kementerian PUPR terus mendorong pemda dan perusahaan pengelola lahan membangun sekat kanal. Itu berfungsi sebagai sarana pengatur tata air dengan material kedap air agar efektif dan tahan lama. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
Warga mengambil air dari sumur untuk kebutuhan mencuci dan memasak di Aceh Besar, Aceh, Jumat (11/8). Sebanyak 850 Kepala Keluarga atau sebanyak 6.507 jiwa warga korban tsunami 2004 lalu yang direlokasi di kawasan perbukitan itu akibat krisis air bersih. (ANTARA FOTO/Ampelsa)
Pedagang mengisi air bersih di kawasan Pasar Tradisional Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (10/8). Memasuki musim kemarau pedagang air mulai kesulitan mencari pasokan air bersih. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Perajin menjemur genting di Sentra Industri Genting Meteseh, Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Selasa (1/8). Kalangan perajin setempat mengaku produksi genting tersebut terkendala hujan turun pada awal musim kemarau ini sehingga proses pengeringan kurang maksimal. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Perajin mengolah tanah liat untuk dijadikan batu bata di Sentra Industri Batu Bata Tradisional di Desa Tegalarum, Mranggen, Demak, Selasa (1/8). Memasuki musim kemarau perajin setempat mengaku produksi batu bata seharga Rp650 per buah tersebut meningkat lebih dua kali lipat. (ANTARA FOTO/Aji Styawan)
(kid)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan FOTO: Kemarau di Pelosok Negeri : http://ift.tt/2gorvoL

Bagikan Berita Ini

0 Response to "FOTO: Kemarau di Pelosok Negeri"

Post a Comment

Powered by Blogger.