Search

Kisah Aman Abdurrahman Jatuh Hati pada ISIS

Mantan terpidana kasus teroris, Aman Abdurrahman, yang merupakan kepanjangan tangan ISIS di Indonesia kembali tersangkut kasus hukum. 

Meski baru bebas dari Nusakambangan karena mendanai kegiatan teroris beberapa hari sebelum HUT Kemerdekaan 17 Agustus 2017 lalu, Aman kembali ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri. Polisi kemudian menetapkan kembali Aman sebagai tersangka. Kali ini dengan sangkaan keterlibatan dalam kasus bom Thamrin.

Sosok Aman cenderung akrab dengan jeruji. Berkali-kali sejak tahun 2003 Aman begitu sering menjalani hidupnya di balik bui. Semua kasus yang menjeratnya berkenaan dengan aktivitas terorisme.

Meski begitu, Aman tetap memiliki perilaku yang baik di mata beberapa orang terdekatnya. Salah satunya Umar Mukhtar Khairi, yang sempat dekat dengan Aman selama menjalani hukuman di LP Cipinang. 

Kepada CNNIndonesia.com, Selasa (29/8), Umar menceritakan sosok Aman Abdurrahman yang selama ini dikenalnya.

Di mata Umar, Aman memiliki sikap yang baik secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal atau kepada Tuhan, Aman sangat rajin dan taat beribadah.

"Dari segi kesalehannya, jangan ditanya. Kalau dilihat dari amal saleh, Insya Allah enggak ada masalah," kata Umar.

Sehari-hari, kata Umar, Aman membaca Alquran sebanyak tiga Juz. Kemudian membaca hadist sedikitnya 110 buah hadist. Salat tahajud dan puasa pun sering dilakukan Aman.

Menurut sepengetahuan Umar, Aman pun telah hafal Alquran dan sedikitnya seribu hadist. "Mengaji dan membaca hadist itu juga untuk menajamkan kembali apa yang telah dihafal," ujar Umar.

Kemurahan Hati

Dari segi horizontal atau kepada sesama manusia, Aman Abdurrahman juga senantiasa bersikap baik. Umar mengatakan, Aman kerap mengumpulkan uang hasil ceramahnya di berbagai tempat untuk membantu murid-muridnya. Di samping itu, uang hasil ceramah juga dialokasikan Aman untuk kepentingan keagamaan murid-muridnya.

"Yang saya tahu, Terakhir itu pesantren Ibnu Masud yang diberi bantuan," kata Umar.

Selama di LP Cipinang, Umar pun bersyukur sempat dekat dengan Aman meski di kemudian hari memiliki perbedaan pemahaman. Umar mengaku baru pertama kali merasakan hidup di balik jeruji, sementara Aman sudah pernah merasakan hal itu sebelumnya.

Umar mengatakan, Aman sering memberi semangat kepadanya selama berada di LP Cipinang. Hal itu tentu menguatkan diri Umar yang baru pertama kali merasakan hidup di penjara.

"Kalau enggak ada dia dan murid-muridnya yang pernah di penjara, mungkin saya drop juga waktu itu," tutur Umar.

Pernah suatu waktu Umar mengalami sakit perut yang sangat melilit. Kala itu Aman sangat perhatian. Aman memberi semangat sekaligus saran-saran yang membuat Umar kembali sehat dan teguh menjalani masa hukuman.

"Waktu itu saya sempat berpikir bakal meninggal di penjara. Tapi Ustad Aman perhatian. Memberi semangat dan menyarankan minum madu dan sebagainya," ujar Umar.

Pernah pula suatu hari di LP Cipinang, Aman membuat fatwa kepada muridnya yang datang membesuk. Umar melihat Aman menuliskan fatwa agar murid-muridnya di luar tahanan mengumpulkan bantuan.

Bantuan tersebut, kata Umar, diperuntukkan kepada murid-murid Aman yang berada di dalam tahanan. Bukan untuk Aman pribadi atau segelintir orang yang memiliki kedekatan khusus dengan Aman.

"Murid-muridnya Ustad Aman itu banyak dan patuh. Fatwa itu lalu dijalankan oleh murid-muridnya yang berada di luar tahanan," kata Umar.

Alhasil, para pengikut Aman Abdurrahman yang berada di luar tahanan membawa berbagai jenis bantuan. Uang, pakaian, makanan, dan barang-barang lain diberikan saat murid aman membesuk beberapa hari kemudian.

"Setelah itu kita makan bersama-sama," kata Umar. (osc/djm)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Kisah Aman Abdurrahman Jatuh Hati pada ISIS : http://ift.tt/2wHUCdr

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kisah Aman Abdurrahman Jatuh Hati pada ISIS"

Post a Comment

Powered by Blogger.