FOTO: Tanah Karo Diselimuti Abu Sinabung

Antara & AFP , CNN Indonesia

Jumat, 04/08/2017 19:16 WIB

Artikel belum tersedia

Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi, di Karo, Sumatera Utara, 2 Agustus 2017. Pada hari Rabu itu, sejak pagi hingga siang hari terjadi beberapa kali letusan dan awan panas dari Gunung Sinabung. (ANTARA FOTO/Maz Yons)

Pengendara sepeda motor di desa Tiga Pancur, Karo, Sumut, menutup wajah mereka saat menerobos debu pekat akibat letusan gunung Sinabung. (AFP PHOTO / IVAN DAMANIK)

Warga melihat Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi, di Karo, Sumatera Utara, Rabu (2/8). Sinabung kembali meletus setelah empat abad tidur pada 2010 silam. Letusan gunung dengan tinggi 2460 mdpl itu berasal dari sisi samping, bukan dari atas kawah. (ANTARA FOTO/Maz Yons)

Warga menutupi dirinya dengan terpal saat Gunung Sinabung erupsi menyemburkan material vulkanik di Karo, Sumatera Utara, Rabu (2/8). Pada hari itu sejak pagi hingga siang hari terjadi beberapa kali letusan dan awan panas dari Gunung Sinabung. (ANTARA FOTO/Maz Yons)

Seorang warga di desa Beganding, Karo, Sumut, menggunakan masker dan jaket bertudung saat menyaksikan letusan Gunung Sinabung. (REUTERS/YT Haryono)

Warga desa Tiga Pancur, Karo, Sumut memeriksa kondisi rumah mereka yang tertutup debu tebal setelah Gunung Sinabung meletus pada 2 Agustus 2017. (AFP PHOTO / IVAN DAMANIK)

Seorang warga desa Tiga Pancur menutup kepalanya demi menghindari debu vulkanis dari letusan Gunung Sinabung. Setelah 2010 hingga pada 2 Agustus 2017, gunung itu sudah meletus lima kali. Tiga letusan lain terjadi pada 2013, 2014, dan 2016. (AFP PHOTO / IVAN DAMANIK)

Kendaraan angkutan warga melintas jalanan desa Naman Teran, Karo, Sumut, 3 Agustus 2017. Debu vulkanis letusan gunung Sinabung pada 2 Agustus lalu masih tebal menutupi kawasan sekitar. (AFP PHOTO / TIBTA PANGIN)

Warga desa Naman Teran, Karo, Sumut, melintasi jalanan di tengah pekatnya debu vulkanis letusan gunung Sinabung, 3 Agustus 2017. Sebelum 2010, gunung itu meletus pada 1600 dan 800 masehi. (AFP PHOTO / TIBTA PANGIN)