"Saya tepuk tanganin, karena saya pramuka sejati," kata Imam usai menghadiri pembukaan acara Raimuna Nasional XI di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Senin (14/8).
Diketahui, Adhyaksa menyinggung lambatnya Kemenpora dalam mencairkan anggaran untuk Kwartir Nasional Pramuka tahun 2017. Adhyaksa menyatakan hal tersebut saat memberi sambutan di acara Raimuna Nasional XI di Bumi Perkemahan Cibubur, Senin (14/8) yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
Ia mengingatkan, pramuka seharusnya memiliki mental tangguh serta senantiasa tabah dalam menghadapi persoalan. Bukan malah mengeluh di hadapan umum. Apalagi dalam acara yang dihadiri oleh Presiden.
"Masa kayak gini masih mengeluh. Jadi Dharma Pramuka itu tabah, bertanggung jawab, suci dalam pikiran perkataan dan perbuatannya," ujar Imam.
Imam berjanji Kemenpora akan terus memberi dukungan kepada pramuka. Dia tidak ingin Kemenpora terkesan dianggap sebagai pihak yang menghambat pramuka dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Menpora Imam Nahrawi membalas sindiran Adhyaksa Dault. (Dok. Kemenpora)
|
Di waktu terpisah, Adhyaksa menanggapi pernyataan Imam. Adhyaksa menyampaikan bahwa tidak mudah menyelenggarakan acara sebesar Raimuna dengan dana yang baru turun satu pekan sebelum acara dihelat.
"Ini enggak gampang bikin 15 ribu orang datang kayak gini. H-7 suruh bikin bisa enggak?" ujar Adhyaksa dengan nada ketus.
"Meskipun dana rutin Kwarnas Gerakan Pramuka terlambat turunnya, semangat kami untuk menyukseskan kegiatan ini justru semakin naik," kata Adhyaksa.
Sebelumnya, Kemenpora membekukan sementara anggaran Gerakan Pramuka sebesar Rp10 M. Hal itu dilakukan karena Ketua Kwartir Nasional Pramuka, Adhyaksa Dault terindikasi mendukung ormas anti-Pancasila Hizbut Tahrir Indonesia.
HTI sendiri kini telah dicabut izin hukumnya sebagai ormas oleh Kementerian Hukum dan HAM karena dianggap ingin mendirikan negara Islam, sehingga bertentangan dengan Pancasila.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tepuk Tangan Imam Nahrawi dan Sindiran Adhyaksa Dault"
Post a Comment