Pernyataan Djarot itu ditujukan kepada para penunggak biaya rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang mengeluh tidak bisa menyisakan uang karena harus menanggung biaya transportasi sehari-hari.
"Kalau mereka sampaikan bahwa jauh tempat bekerja, kita juga banyak yang jauh tempat bekerjanya. Sekali lagi hidup di Jakarta memang butuh perjuangan ya," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/9).
Menurutnya, penyewa rusunawa sudah diberi fasilitas Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS), dan juga BPJS Kesehatan. Mereka juga tidak perlu lagi menanggung ongkos Transjakarta.
"Rasa syukur ini seringkali tidak dimiliki oleh sebagian saudara-saudara kita yang sengaja menunggak, padahal mereka mendapatkan fasilitas yang menurut saya sudah cukup," kata Djarot.
Djarot mengaku tengah menyiapkan langkah untuk memberi keringanan kepada mereka yang benar-benar tidak mampu untuk membayar sewa. Keringanan itu bermacam-macam tergantung kemampuan finansial si penyewa.
|
Kita lihat bisa sampai 100 persen kalau mereka enggak mampu," kata Djarot.
Begitu pula fakir miskin. Dikatakan Djarot, sudah kewajiban pihaknya untuk menanggung biaya hidup dan perawatan kalangan lanjut usia dan fakir miskin.
"Karena fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara negara," kata Djarot.
"Sedangkan yang masih mampu, jangan (nunggak) dong," lanjutnya.
Akan tetapi, 67 persen atau 9.522 penghuni menunggak pembayaran sewa Dengan rincian, 6.514 unit dihuni warga yang terkena relokasi dan 3.008 unit dihuni warga umum. </span> (wis)
Baca Kelanjutan Djarot ke Penunggak Rusun: Hidup di Jakarta Penuh Perjuangan : http://ift.tt/2j2fqXrBagikan Berita Ini
0 Response to "Djarot ke Penunggak Rusun: Hidup di Jakarta Penuh Perjuangan"
Post a Comment