Search

Djarot ke Penunggak Rusun: Hidup di Jakarta Penuh Perjuangan

Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat menegaskan bahwa hidup di ibukota memang penuh perjuangan, sehingga banyak biaya yang harus diperhitungkan.

Pernyataan Djarot itu ditujukan kepada para penunggak biaya rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang mengeluh tidak bisa menyisakan uang karena harus menanggung biaya transportasi sehari-hari.

"Kalau mereka sampaikan bahwa jauh tempat bekerja, kita juga banyak yang jauh tempat bekerjanya. Sekali lagi hidup di Jakarta memang butuh perjuangan ya," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (5/9).

Menurut Djarot, tidak seharusnya kalangan yang mampu dalam aspek finansial mengeluh demikian.

Menurutnya, penyewa rusunawa sudah diberi fasilitas Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS), dan juga BPJS Kesehatan. Mereka juga tidak perlu lagi menanggung ongkos Transjakarta.

"Rasa syukur ini seringkali tidak dimiliki oleh sebagian saudara-saudara kita yang sengaja menunggak, padahal mereka mendapatkan fasilitas yang menurut saya sudah cukup," kata Djarot.

Sindiran Djarot tersebut tidak ditujukan kepada lansia yang memang tidak lagi memiliki pekerjaan dan pendapatan bulanan. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, para lansia itu akan dipindah ke panti jompo agar mendapat perhatian yang lebih dari pemerintah.

Djarot mengaku tengah menyiapkan langkah untuk memberi keringanan kepada mereka yang benar-benar tidak mampu untuk membayar sewa. Keringanan itu bermacam-macam tergantung kemampuan finansial si penyewa.

Djarot ke Penunggak Rusun: Hidup di Jakarta Penuh PerjuanganSalah satu rumah susun yang ada di Jakarta Timur. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Kita lihat bisa sampai 100 persen kalau mereka enggak mampu," kata Djarot.

Begitu pula fakir miskin. Dikatakan Djarot, sudah kewajiban pihaknya untuk menanggung biaya hidup dan perawatan kalangan lanjut usia dan fakir miskin.

"Karena fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara negara," kata Djarot.

"Sedangkan yang masih mampu, jangan (nunggak) dong," lanjutnya.

Berdasarkan data Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, saat ini ada 14.975 unit hunian dari 23 rusunawa yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Sebanyak 14.206 unit dari jumlah tersebut, sudah dihuni oleh warga berbagai kalangan. Baik warga umum mau pun yang terkena relokasi.

Akan tetapi, 67 persen atau 9.522 penghuni menunggak pembayaran sewa Dengan rincian, 6.514 unit dihuni warga yang terkena relokasi dan 3.008 unit dihuni warga umum. </span> (wis)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Djarot ke Penunggak Rusun: Hidup di Jakarta Penuh Perjuangan : http://ift.tt/2j2fqXr

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Djarot ke Penunggak Rusun: Hidup di Jakarta Penuh Perjuangan"

Post a Comment

Powered by Blogger.