Search

Penganut Buddha: Krisis Rohingya Bukan Konflik Agama

Penasihat Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Himahbudhi), Daniel Johan menegaskan bahwa kekerasan terhadap etnis Rohingya di Myanmar bukan konflik antara penganut ajaran Buddha dengan penganut agama Islam.

Daniel yang juga menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa itu mengatakan tidak ada ajaran Buddha yang menghalalkan kekerasan.

"Sama sekali bukan persoalan agama ya karena di dalam Buddha itu tidak ada satu ayat pun yang membenarkan pemeluk agama Buddha itu terlibat dalam perang," kata Daniel menemani Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menemui pemuka agama Buddha di Wihara Dharma Bakti, Jakarta, Minggu (3/9). 

Daniel menuturkan ada faktor lain yang disinyalir sebagai akar masalah yang menimpa etnis Rohingya, yakni persoalan sumber energi di wilayah yang ditinggali etnis Rohingya selama ini.

"Di situ ada jalur sumber energi, minyak, dan gas. Saya rasa itu yang utama di sana," lanjut politisi keturunan Tionghoa tersebut.

Hal serupa dikatakan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.  Muhaimin atau Cak Imin lalu meminta kepada masyarakat Indonesia agar tidak salah paham atas berita yang beredar selama ini. 

Cak Imin tidak memungkiri ada persepsi yang mengarah ke konflik agama terkait kekerasan terhadap etnis Rohingya selama ini. Oleh karena itu, demi melunturkan persepsi tersebut, dia menyatakan bahwa sentimen keagamaan bukan akar masalahnya.

"Tidak ada kaitannya dengan konflik agama," tutur Cak Imin usai mengunjungi biksu dan pemuka agama Buddha di Wihara Dharma Bakti, Jakarta, Minggu (3/9).

Pemuka agama Buddha, Biksu Suhu Dutavira Mahastavira memperkuat pernyataan Daniel dan Cak Imin. Dia menyatakan tidak ada ajaran Buddha yang membenarkan kekerasan, pengusiran, apalagi pembunuhan. 

Apabila ada pemuka agama Buddha yang melakukan hal tersebut, maka penganut Buddha tidak boleh mengikuti apa yang dilakukan. 

"Jauhkan dia, jangan ikuti dia, jangan santuni dia," tutur orang yang kerap disapa Suhu Benny itu.

Menurutnya, sudah merupakan keharusan untuk meninggalkan orang yang mengaku biksu tetapi bertindak tidak semestinya. Dia berani menyarankan hal itu karena Buddha memang menempuh tindakan demikian di masa lalu.

"Itu wujud nyata sikap Buddha terhadap orang yang pakai jubah tapi keluar dari arena kejubahan," ujar Suhu Benny.

Etnis Rohingya yang tinggal di Rakhine, Myanmar, mengalami tindakan kekerasan, pengusiran hingga pembunuhan. Sedikitnya 50 ribu orang meninggalkan tempat tinggalnya demi menyelamatkan hidup.

Mereka mengungsi ke wilayah perbatasan Myanmar-Bangladesh. Sementara itu, ratusan orang etnis Rohingya diduga dibunuh oleh militer Myanmar sejak Jumat lalu.  </span> (wis)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Penganut Buddha: Krisis Rohingya Bukan Konflik Agama : http://ift.tt/2eSoJVd

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Penganut Buddha: Krisis Rohingya Bukan Konflik Agama"

Post a Comment

Powered by Blogger.