Menggunakan peralatan seadanya, para petani memegang tiang bambu sebagai penyangga tenda. Sementara sebuah spanduk bertuliskan 'Semen Indonesia dan Penambang Lainnya Menghancurkan Sumber Kehidupan di Pegunungan Kendeng' dibentangkan tepat di depan tenda.
Aksi ini merupakan bentuk protes atas tindakan PT Semen Indonesia Tbk (Persero) yang tidak menaati hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) tahap I yang menyebutkan kawasan cekungan air tanah (CAT) di Watuputih tidak boleh ditambang sampai hasil KLHS tahap II dikeluarkan.
Padahal, menurutnya, PT Semen Indonesia telah menyepakati perjanjian untuk tidak melakukan kegiatan penambangan di kawasan CAT. "Tapi ternyata tidak dipatuhi," ucap Sukinah.
Minta Sikap Jokowi
Sukinah juga meminta Presiden Joko Widodo menindak PT Semen Indonesia karena melanggar perjanjian yang telah disepakati. Sebab, sejak pelarangan penambangan di kawasan CAT itu terjadi berbagai aksi tak menyenangkan yang dialami petani Pegunungan Kendeng.
"Tenda perjuangan ibu-ibu dibakar orang tak bertanggung jawab. Sudah dilaporkan ke polisi dan cukup bukti tapi tidak ditindaklanjuti sampai sekarang," katanya.
Aksi ini rencananya akan dilakukan hingga pukul 17.00 WIB sore nanti. Para petani Pegunungan Kendeng akan bertahan hingga Presiden Jokowi maupun pihak istana memberikan jawaban terkait permasalahan tersebut.
KLHS dibagi menjadi dua yakni KLHS Tahap I mencakup zona Rembang (CAT Watuputih) dan Tahap II mencakup keseluruhan pegunungan Kendeng yang melintasi tujuh kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur. </span> (asa)
Baca Kelanjutan Protes Semen Indonesia, Kartini Kendeng Aksi di Depan Istana : http://ift.tt/2eTMv37Bagikan Berita Ini
0 Response to "Protes Semen Indonesia, Kartini Kendeng Aksi di Depan Istana"
Post a Comment