Search

Warisan Sejarah Kelam dan Film G30S/PKI di Masjid Cileungsi

Belasan anak-anak usia sekolah dasar tampak antusias mengaji bersama di Masjid As-Salaam usai waktu salat Maghrib, Selasa (19/9). Salah satu warga yang sedang berada di lokasi, mengatakan kegiatan itu biasa dilakukan anak-anak sambil menunggu waktu salat Isya.

Masjid As-Salaam berlokasi di Komplek Metland Sektor Gandaria, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdekatan dengan lapangan sepak bola bertanah merah, Masjid As-Salaam hanya dibatasi pagar sekitar setengah meter.

Bangunan Masjid As-Salaam tidak terlalu besar. Tidak bertingkat dua, namun jika memperhatikan jumlah rumah di sekitarnya, luas Masjid As-Salaam cukup untuk menampung warga Sektor Gandaria.

Halaman parkirnya juga cukup luas dengan dikelilingi tanaman hias, memberi kesan asri meski dilihat dari kejauhan.

“Acara nonton bareng nanti ya di sini, di halaman parkir ini,” tutur marbut atau pengurus Masjid As Salaam, Eris saat ditemui CNNIndonesia.com, kemarin.

Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid As-Salaam memang berencana mengadakan acara nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI, 30 September mendatang.

Spanduk ajakan nonton bareng dipasang di tiang di depan pintu gerbang Sektor Gandaria yang menghadap jalan raya, sehingga dapat terlihat jelas oleh orang banyak yang melintas.

“Ayo! Nobar Film G30S-PKI” demikian tulisan dalam spanduk nonton bareng yang dipasang panitia.

Masjid As-Salaam dan Upaya Mewariskan' Sejarah Kelam G30S/PKISpanduk ajakan nonton bareng film G30S/PKI di Masjid As Salaam, Cileungsi, Jawa Barat. (CNN Indonesia/Bimo Wiwoho)
Eris lalu mengajak CNNIndonesia.com ke rumah Ketua DKM Masjid As-Salaam, Awang Surya, yang ia sebut lebih berhak menjelaskan secara rinci soal rencana nonton bareng yang akan dihelat di Masjid As Salaam.
Di kediamannya, Awang menyatakan bahwa rencana tersebut sudah digodok sejak awal September. Rencananya, film garapan sineas Arifin C Noer, akan diputar usais salat Isya di halaman parkir Masjid As-Salaam. Proyektor dan sound system turut dikerahkan. 

“Iya betul, rencana dari mungkin tiga minggu yang lalu ya,” ungkap Awang.

Ia menjelaskan, acara tersebut direncanakan secara spontan, hasil usulan dari warga khususnya jemaah Masjid As-Salaam.

Film PKI untuk Anak-Anak

Menurut dia, warga ingin menonton film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI karena anak-anaknya tidak mengetahui hal-hal seputar Partai Komunis Indonesia.

Mereka, para orang tua ingin memberi gambaran tentang riwayat PKI di masa lalu kepada anak-anaknya, secara bersama-sama. Nonton bareng dipilih sebagai opsi paling ideal.

“Karena anak anaknya enggak mengerti PKI. Ditanya PKI pada enggak tahu. Orang tuanya ditanyain juga enggak mengerti. Jadi memang untuk anak-anak yang lahirnya di atas tahun 1999,” tutur Awang.

Ia setuju  bahwa film yang akan diputar sarat kekerasan, dari penggunaan senjata tajam, darah, hingga pembunuhan. Dia sepakat bahwa bagian-bagian tersebut kurang baik untuk anak-anak. Meski begitu, Awang mengaku memiliki solusi agar film yang diputar tetap aman bagi anak-anak.

“Ada yang nanti memotong-motong bagian kekerasan. Ini sedang diproses,” kata Awang.

Tujuan pemotongan durasi film juga untuk mempersingkat acara nonton bareng. Menurut Awang, durasi film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI terlalu lama, yakni lebih dari 3 jam.

“Jadi tinggal beberapa jam. Biar enggak terlalu malam,” tambahnya.

Tidak ada warga Sektor Gandaria menolak acara nonton bareng pada 30 September mendatang. Awang mengatakan warga malah meminta izin kepadanya agar bisa menikmati film yang bakal diputar.

“Kalau dari warga sendiri menolak ya saya enggak akan lanjutkan,” kata Awang.

Acara nonton bareng juga akan digelar oleh Korem 045/Garuda Jaya, Bangka Belitung, serta SMK Muhammadiyah I, Depok, Jawa Barat.  Namun, berdasarkan penelusuran singkat CNNIndonesia.com, belum ada masjid selain Masjid As-Salaam yang berencana menayangkan film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI.

Awang mengatakan acara nonton bareng terbuka untuk umum, tidak hanya warga Sektor Gandaria saja, tetapi juga sektor-sektor lain di komplek Metland.

Ia mengklaim warga di luar Sektor Gandaria menyambut antusias rencana DKM Masjid As-Salaam menggelar nonton bareng film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI.

“Sampai ada yang nawarin makanan. ‘Ayo saya bawain nasi uduk.' Begitu,” ujar Awang.

Untuk mengantisipasi hal tak diinginkan, pihak masjid akan berkoordinasi dengan keamanan setempat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Namun Awang merasa tak perlu memberitahukan acara itu ke Polsek atau Kodim terdekat.

Menurutnya, selama ini DKM Masjid As-Salaam kerap mengadakan acara dengan jumlah massa besar tanpa memberitahu pihak-pihak tersebut.

“Koordinator keamanan kami di sini juga kolonel kok,” kata Awang.

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Warisan Sejarah Kelam dan Film G30S/PKI di Masjid Cileungsi : http://ift.tt/2xdlNgg

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Warisan Sejarah Kelam dan Film G30S/PKI di Masjid Cileungsi"

Post a Comment

Powered by Blogger.