Pemerintah, kata presiden, harus berupaya memaksimalkan potensi alam di provinsi-provinsi paling timur di Indonesia tersebut demi masyarakat.
"Banyak pekerjaan yang harus dikerjakan terutama membangun daerah terisolasi dan membangun daerah di kawasan perbatasan," ujar Jokowi dalam rapat di Istana, Jakarta, Rabu (19/7).
"Ini harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pemerataan di tanah Papua," ujar Jokowi.
Dalam ratas berbeda, Jokowi menegaskan, PR serupa juga harus diselesaikan di Papua Barat. Hal itu disampaikan di hadapan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan.
"Ini pekerjaan besar yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Papua Barat," ucap Jokowi.
Jokowi yakin percepatan peningkatan konektivitas antarwilayah di Papua akan mampu menekan biaya logistik, serta meningkatkan daya saing produk lokal.
Mendatangi Tanah Papua
Sejak menjadi presiden pada 2014 silam, Jokowi tercatat berulang kali mendatangi langsung ke Papua untuk melihat permasalahan yang terjadi di sana. Salah satu permasalahan yang sudah diatasi adalah kebijakan satu harga bahan bakar minyak (BBM).
Selama ini, masyarakat Papua harus membayar lebih dari 100 persen harga BBM yang dibayar warga Pulau Jawa dan Sumatera. Namun, sejak tahun lalu, Papua sudah bisa menikmati BBM premium di kisaran harga Rp6.500.
Pada awal Mei lalu, Jokowi didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengecek langsung pembangunan jalan ini dengan motor trail. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menargetkan jalan ini selesai seluruhnya tahun depan. (kid/pmg)
Baca Kelanjutan Jokowi Akui Masih Banyak 'Pekerjaan Rumah' untuk Papua : http://ift.tt/2trwISABagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi Akui Masih Banyak 'Pekerjaan Rumah' untuk Papua"
Post a Comment