Djarot Akui Realisasi Pendapatan DKI Tak Sesuai Target

Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, realisasi pendapatan daerah DKI Jakarta 2016 belum maksimal karena penerimaan dari sektor pajak masih rendah.

Tahun lalu, pendapatan daerah DKI Jakarta hanya mencapai Rp53,78 triliun atau 94 persen dari target awal sebesar Rp57,16 triliun.

"Penerimaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) tahun ini tergolong rendah karena kebijakan pembebasan BPHTB untuk transaksi dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sampai dengan Rp2 miliar telah diterapkan," ujar Djarot dihadapan Anggota Dewan saat sidang paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (19/7).

Hal itu sejalan dengan penerapan kebijakan penghapusan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dengan NJOP sampai dengan Rp1 miliar.

Penerimaan pajak dari sektor ekonomi makro seperti hotel, kata Djarot, juga tidak maksimal. Lantaran pertumbuhan hotel di daerah penyanga nyatanya tidak sesuai yang diharapkan.

Sementara penerimaan pajak parkir sebesar 93,20 persen, kata Djarot, karena perubahan dasar pengenaan pajak dan masih ada wajib pajak yang tidak patuh.

Djarot menyebut alasan lain karena buruknya pertumbuhan ekonomi yang berakibat pada melemahnya daya beli masyarakat. Selain itu masih banyak wajib pajak yang tidak patuh.

Untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pajak ini, Djarot mengaku telah menyiapkan beberapa strategi. Beberapa di antaranya pembukaan gerai pembayaran PBB-P2 di beberapa pusat perbelanjaan serta penerapan sistem jemput bola.

"Melakukan cleansing data wajib pajak serta percepatan proses validasi BPHTB dengan menerapkan one-day service," katanya.

Pihaknya juga akan melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak, dan akan melakukan pemeriksaan dan penagihan tunggakan pajak.

"Kami juga akan melakukan pengawasan melalui online system, dan pemberian stimulus dengan menghapuskan sanksi administrasi dan bunga keterlambatan pembayaran," ucap Djarot. (pmg)

Let's block ads! (Why?)