Hal itu dipaparkan oleh Jokowi dalam Kongres Pancasila IX yang digelar di Balairung UGM, Yogyakarta pada Sabtu (22/7) pagi. Dia menuturkan Indonesia memiliki kemajemukan yang dikagumi oleh pemimpin dunia.
Dia menegaskan jika ada gesekan-gesekan kecil maka harus segera dirukunkan. Menurutnya, gesekan kecil itu hal yang biasa, dan mengingatkan bahwa Pancasila yang dapat membuat warga Indonesia bersatu.
“Wajar dalam kehidupan sehari-hari ada gesekan-gesekan,” kata Jokowi dalam pidatoya.
Diketahui, pemerintah baru saja mencabut izin SK Hizbut Tahrir Indonesia pada pekan ini. HTI juga dilarang beroperasi dan menyiarkan kegiatan mereka, termasuk lambang organisasi tersebut.
HTI akan melakukan perlawanan dengan mengajukan permohonan uji materi terhadap Perppu Nomor 2 Tahun 2017 tentang Ormas, yang diteken Jokowi. Salah satu isi Perppu itu adalah soal ormas yang dianggap anti-Pancasila dapat dibekukan.
Dalam pidatonya, Jokowi menuturkan pihaknya bersyukur bahwa Indonesia terhindar dari konflik sosial dan perang saudara. “Insya Allah nanti sampai di hari akhir, kita tetap bersatu di dalam bingkai NKRI,” katanya.
Deklarasi Anti-Radikalisme
Terpisah, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir bersama dengan 3.500 mahasiswa mendeklarasikan anti-radikalisme. Acara itu digelar di GOR Universitas Negeri Yogyakarta pada pagi ini.
“Dalam rangka menangkal radikalisme, terorisme, narkotik dan korupsi, kita tanamkan jiwa nasionalisme dalam diri kita masing-masing,” kata Nasir dalam siaran pers pada hari ini.
Dia juga meminta organisasi mahasiswa untuk mendorong anggotanya untuk berprestasi dan bukan ke arah paham-paham radikal. (asa)
Baca Kelanjutan Presiden Jokowi Ingatkan Konflik Sosial dan Perang Saudara : http://ift.tt/2vK7QSDBagikan Berita Ini
0 Response to "Presiden Jokowi Ingatkan Konflik Sosial dan Perang Saudara"
Post a Comment