Sejak Jumat (28/7), panitia tampak sibuk menghias tiap sudut PBB Setu Bababakan yang terletak di kawasan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan ini.
Dari pintu masuk utama, sudah terpasang umbul-umbul warna-warna di sisi kiri dan kanan jalan yang siap menyambut para pengunjung. Memasuki lobi gedung utama, ragam kembang menambah semarak suasana.
Sementara itu, di bagian amphitheater, tenda besar telah didirikan. Panggung utama yang berada di tengah-tengah ruang pertunjukan kini dipasangi karpet merah besar.
Tepat di muka panggung utama, terlihat miniatur rumah tradisional Betawi, lengkap dengan hiasan ornamen gigi balang. Rumah Betawi itu nantinya akan digunakan untuk tempat duduk para tamu undangan resmi.
Di belakang panggung utama, berdiri enam rumah adat Betawi. Jumlah itu sesuai dengan lima kota dan satu kabupaten administratif yang ada di Jakarta.
Para pegawai dari Suku Dinas Pertamanan dan Suku Dinas Pariwisata di masing-masing wilayah administratif sibuk menghiasi 'rumah' mereka dengan ciri wilayahnya.
|
Sejumlah pedagang makanan khas Betawi pun turut meramaikan Festival Lebaran Betawi ini, seperti penjual bir pletok, kerak telor, hingga dodol Betawi. Sebagian besar dari mereka berjualan di dalam tenda berwarna putih yang didirikan di pinggir setu.
Tidak jauh dari lokasi penjual makanan, ada ruangan khusus untuk memamerkan lukisan-lukisan karya pelukis Betawi, Sarnadi Adam.
|
Bertepatan dengan perayaan Lebaran Betawi ini pula, rencananya akan diresmikan museum kebudayaan Betawi. Di sana, pengunjung bisa melihat koleksi batik khas Betawi, alat musik tanjidor dan tambur, keris dan golok Betawi, hingga lukisan tokoh Betawi, seperti komedian legendaris Benyamin Suaeb.
Persiapan yang dinilai jauh lebih matang ini kemudian menjadi alasan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Badan Musyawarah Betawi untuk menjadikan PBB Setu Babakan sebagai lokasi permanen perayaan Lebaran Betawi.
"Berpindah-pindah lokasi itu sangat boros. Bayangkan, berapa biaya yang dihabiskan buat bangun rumah-rumahan? Setelah tiga hari dibongkar, belum lagi taman jadi rusak," ujar Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, di Setu Babakan, Jumat (28/7).
"Lebih baik masing-masing wali kota punya rumah dinas di sini, dalam tanda kutip. Sehingga dia punya kewajiban merawat rumah dinas tersebut," imbuhnya.
|
"Malam ini sengaja kami gelar tahlil dan doa. Jadi, kalau orang Betawi itu biasanya ada malam mangkat. Artinya berdoa pada Tuhan agar hajatnya besok berjalan dengan lancar, diakhiri dengan Sohibul Hikayat," kata Ketua Bamus Betawi Zainudin, kepada CNNIndonesia.com.
Sohibul Hikayat ini, kata Zainuddin, biasanya hanya digelar sewaktu hajatan. Dalam pertunjukan ini, penonton akan menikmati dongeng mengenai perjuangan agama, kisah para nabi, sampai kisah mistis dari seorang penderita, yang disajikan dengan jenaka.
"Orang Betawi kan terkenal jenaka. Lewat perayaan Lebaran Betawi inilah, kami coba sampaikan semangat untuk memelihara seni dan budaya Betawi asli kepada masyarakat," katanya. (has)
Baca Kelanjutan Setu Babakan Bersolek Sambut Lebaran Betawi : http://ift.tt/2u6q93eBagikan Berita Ini
0 Response to "Setu Babakan Bersolek Sambut Lebaran Betawi"
Post a Comment