Dutavira mengatakan, meskipun mazhab yang digunakan umat Buddha di Indonesia berbeda dengan di Myanmar, namun secara akidah kebiksuan di kedua negara tetap sama. Dia menyatakan hal itu saat menerima kunjungan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar di Wihara Dharma Bakti, Jakarta.
"Ada seorang biksu ikut campur urusan pembunuhan, pengusiran, itu kebiksuannya otomatis gugur," lanjut Dutavira, Minggu (3/9).
Dutavira mengaku prihatin dengan kekerasan, pengusiran, hingga pembunuhan yang dialami etnis Rohingya, Myanmar. Dia heran dengan kekerasan tersebut.
"Kita bangsa Indonesia, saya pribadi, bukan hanya prihatin, bahkan menangis. Kok bisa terjadi begini di dalam negara yang mayoritasnya Buddhis," tutur Dutavira.
Dia mengimbau kepada umat Buddha Indonesia agar ikut prihatin dan melakukan tindakan nyata untuk membantu korban kekerasan di Myanmar. Dutavira mengatakan, bantuan kemanusiaan perlu dilakukan untuk menghentikan kejahatan yang terjadi di Myanmar.
"Ikut mengirim bantuan kemanusiaan langsung ke Myanmar," ujarnya mengimbau umat.
Diketahui, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar mengunjungi Wihara Dharma Bakti untuk menggalang dukungan terkait peristiwa kekerasan hingga pembunuhan yang terjadi di Rakhine State, Myanmar.
Bersama dengan Cak Imin, hadir pula anggota Dewan Syuro PKB KH Abdul Gofur dan beberapa anggota DPR RI Fraksi PKB.
Hingga kini etnis Rohingya masih mengalami persekusi dan pengusiran berulang kali. Pada pekan ini, setidaknya 3.000 orang melarikan diri ke perbatasan Bangladesh karena kekerasan yang dilakukan militer Myanmar.
Sementara jumlah korban dari etnis Rohingya mencapai kurang lebih 800 orang, termasuk perempuan dan anak-anak. </span> (pmg)
Baca Kelanjutan 'Biksu yang Terlibat Pengusiran Rohingya Hilang Kebiksuannya' : http://ift.tt/2wyDwMCBagikan Berita Ini
0 Response to "'Biksu yang Terlibat Pengusiran Rohingya Hilang Kebiksuannya'"
Post a Comment