Search

Djarot: Banyak Laporan Masyarakat yang Menyimpang di Qlue

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyatakan, berdasarkan hasil evaluasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta banyak ditemukan laporan menyimpang yang disampaikan warga melalui aplikasi Qlue.

"Ada beberapa bias, penyimpangan, sehingga pengaduan masyarakat bukan hanya dilihat dari jumlah kuantitatif tapi juga kualitasnya," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (7/9).

Penyimpangan tersebut meliputi pengaduan masyarakat yang tidak sesuai konteks, hingga akun palsu Qlue yang dikelola satu orang.

"Kami temukan banyak akun palsu. Satu orang bisa mengirim 20 hingga 30 pengaduan. Kalau pelaporan banyak yang tidak akurat, itu berdampak pada TKD (tunjangan kinerja daerah) kita," kata Djarot.

Djarot juga mengimbau masyarakat untuk menyelesaikan berbagai persoalan sederhana yang harusnya bisa ditangani sendiri tanpa bantuan petugas Pemprov DKI.

"Kita ingin warga bukan hanya aktif melaporkan, tapi mengatasi persoalan yang bisa diatasi sendiri," kata Djarot.

Mantan Wali Kota Blitar itu menyebutkan, pihaknya menerima banyak infromasi di beberapa perkampungan padat, banyak warga tidak memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan sungai dan justru mengadukannya pada Qlue.

"Kami amati, setelah petugas membersihkan sungai di pagi hari, dalam waktu singkat sudah kotor lagi. Sehingga masalah terbesar adalah sampah," kata Djarot.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistika Dian Ekowati menyebutkan, pengaduan Qlue yang sifatnya ringan dan bisa ditangani warga antara lain masalah penumpukan sampah.

"(Masalah) yang bisa diselesaikan warga, misalnya, saluran mampet yang sebetulnya dengan kerja bakti dan gotong royong, saluran itu sudah bisa jalan lagi," kata Dian.

Lebih lanjut, Dian menambahkan, Pemprov DKI selalu berusaha untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat sesuai kebutuhannya.

"Misalnya, sekarang ada masyarakat yang membuang sampah dan lingkungan belum rapi, itu bisa dirembukkan dengan RT dan RW setempat, bagaimana mengubah perilaku antarmasyarkakat di dalam lingkungan," kata Dian.

Dian menambahkan, rata-rata laporan Qlue terkait masalah kemacetan, bangunan liar, dan reklame.

Berdasarkan data resmi yang diperoleh CNNIndonesia.com, jumlah pelaporan Qlue dari Juli 2016 sampai Juli 2017 menurun 67 persen, yakni dari total 50.725 pengaduan menjadi 16.760 pengaduan.

Qlue merupakan aplikasi yang digunakan Pemprov DKI yang menghubungkan warga dengan pemerintah.

Laporan pengaduan melalui Qlue ditindaklanjuti secara bertahap dengan adanya tiga status yang menjadi indikator, yaitu merah (tunggu), kuning (laporan sedang diproses), dan hijau (laporan telah dikerjakan).

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Djarot: Banyak Laporan Masyarakat yang Menyimpang di Qlue : http://ift.tt/2eNKlpb

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Djarot: Banyak Laporan Masyarakat yang Menyimpang di Qlue"

Post a Comment

Powered by Blogger.