Anggota Komisi I DPR Fraksi NasDem Supiadin Aries Saputra mengatakan, pemanggilan terhadap Gatot dan Budi akan dilakukan secara terpisah untuk mengantisipasi terjadinya benturan pernyataan.
“Komisi I berencana panggil panglima TNI dan BIN dalam forum berbeda. Kalau disamakan nanti membenturkan,” ujar Supiadin di Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/9).
Pasalnya, Menkopolhukam Wiranto telah membantah pernyataan Gatot dan menyebut hanya ada pengadaan 500 senjata untuk pendidikan personel BIN.
Lebih lanjut, dia menuturkan, segala kebijakan pengadaan senjata seharus diketahui dan dilaporkan ke Kementerian Pertahanan. Hal itu diperlukan untuk mengantisipasi adanya penyalahgunaan senjata tersebut yang nantinya akan membahayakan keamanan negara.
“Apa pun pengadaan senjata dan jenisnya sebaiknya ada assessment TNI dan Kemenhan. Kami tidak ingin senjata yang tidak diketahui negara tiba-tiba digunakan untuk kepentingan lain, bahkan untuk melawan negara,” ujarnya.
Informasi Intelijen
Di sisi lain, Supiadin mengaku kecewa dengan tindakan Gatot menyampaikan temuan intelijen TNI dalam acara Silaturahmi Panglima TNI dengan Purnawirawan TNI di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jumat (24/9).
Menurutnya, laporan intelijen seharusnya dirahasiakan dan hanya untuk deketahui oleh segelintir pihak, khususnya Presiden. </span> (asa)
Baca Kelanjutan Komisi Pertahanan Segera Panggil Panglima TNI soal Senjata : http://ift.tt/2xpJi5UBagikan Berita Ini
0 Response to "Komisi Pertahanan Segera Panggil Panglima TNI soal Senjata"
Post a Comment