Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral Gede Suantika mengatakan, dari pengamatan hingga pukul 12.00 WITA, terjadi 122 kali gempa vulkanik dalam, 245 gempa vulkanik dangkal, dan 38 kali tektonik lokal.
"Iya semakin kritis, harus semakin awas," Gede saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (25/9).
Meski begitu, tanda-tanda erupsi memang belum tampak lantaran lereng utara dan selatan Gunung Agung masih tertutup kabut.
PVMBG sudah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, dan Pemerintah Provinsi Bali terkait kondisi ini.
"Ini trennya masih naik, total tren gempa vulkanik dalam dan gempa tektonik juga naik," ujar Kasbani kemarin.
Gunung Agung telah ditingkatkan statusnya menjadi awas pada 22 September lalu. Wilayah dengan radius 12 kilometer dari puncak gunung telah dikosongkan. Lebih dari 34 ribu warga sudah mengungsi ke posko pengungsian yang sudah disediakan maupun posko mandiri yang dibuat oleh warga. </span> (sur)
Baca Kelanjutan Gempa Sering Terjadi, Gunung Agung Makin Kritis : http://ift.tt/2wNAIOQBagikan Berita Ini
0 Response to "Gempa Sering Terjadi, Gunung Agung Makin Kritis"
Post a Comment