Menurut Gatot, tentara pemukul Polantas itu telah ditahan. Tentara itu berinisial WS dan berpangkat sersan dua.
"Nanti Kodam (Komando Daerah Militer) memberi penjelasan, ternyata anggota tersebut dalam perawatan sakit jiwa. Tapi bagaimana pun juga dalam hal ini saya minta maaf atas kelakuan anggota saya tersebut," kata Gatot di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Jumat (11/8).
Gatot mengatakan, proses hukum terhadap WS akan tetap dilakukan meski WS menderita gangguan jiwa.
Gatot mengklaim anggotanya yang memukul polantas di Pekanbaru kerap berkonsultasi di sebuah Rumah Sakit Jiwa.
"Tapi tetap kami proses hukum, nanti hukum yang akan menentukan bagaimana," ujarnya.
Video kasus pemukulan WS terhadap Polantas merekam kejadian itu di media sosial.
Dalam video tersebut terlihat WS meluapkan amarah di tengah jalan terhadap polantas.
Pria berinisial WS itu mengenakan pakaian dinas TNI yang ditutup jaket berwarna cokelat.
Ia terlihat memukul helm polantas dan menendang motor di tengah jalan.
Tidak Naik Pangkat
Kepala Pusat Pembinaan Mental TNI Laksma TNI Darajat Hidajat, mengatakan, Serda WS sedang mengalami depresi.
Darajat menjelaskan, Serda WS merupakan tim binaan intel yang masih dalam status pembinaan untuk terapi, karena ada gangguan kejiwaan.
"Sebelumnya Serda WS dinas di Padang dan pacaran dengan seorang wanita di sana dan menurut info, Yang bersangkutan menjadi stress karena konon di diguna-guna oleh wanita tersebut," kata Darajat melalui pesan singkat kepada CNN INdonesia.com.
Darajat mengatakan, WS terkadang tertawa sendiri, marah-marah dengan penyebab yang tidak jelas.
Selain itu, kata Darajat, Serda WS tidak mengalami kenaikan yang pangkat bertahun-tahun.
"Tidak naik, karena gangguan jiwa atau stress. sekarang ini yang bersangkutan diamankan di belakang rumah kapten Latif Dantim intel Pekanbaru," kata dia.
Baca Kelanjutan Anggota TNI Pukul Polantas, Panglima Minta Maaf : http://ift.tt/2wzhBV9Bagikan Berita Ini
0 Response to "Anggota TNI Pukul Polantas, Panglima Minta Maaf"
Post a Comment