Pasalnya, koridor dengan panjang 9,4 kilometer itu sebagian besar berada di jalan layang khusus. Jalur tersebut sudah diujicoba sejak 13 Agustus lalu, dan lebih dari 10.000 penumpang telah dilayani.
Salah satunya, Evi yang berasal dari Cibubur, Jakarta Timur, yang ditemui di halte Puri Beta II. Itu adalah halte terujung dari koridor 13 yang berada di kawasan Ciledug.
Siang ini perempuan berusia 58 tahun itu mengaku bersama suami sengaja ingin menjajal koridor baru yang rencananya bakal diresmikan pada petang ini.
"Saya ini paling jarang naik angkutan umum. Ternyata enak. Nyaman sekali. Karena sudah lewat jam sibuk, di dalam bus juga tidak desak-desakan. Enggak kena macet pula," kata dia.
Ia dan suami menjajal rute bus Ciledug-UKI (saat ini baru beroperasi sampai Pancoran Barat) dari halte di kawasan Tendean hingga halte akhir di Ciledug.
"Selama ini kan Pasar Cipulir itu terkenal sekali langganan banjir. Tadi, saya akhirnya lihat langsung kali (Sungai Pesanggrahan) yang letaknya memang enggak jauh dari pasar," kata Evi dalam perbincangan di halte terakhir Ciledug.
Namun pengalaman berbeda dirasakan Mulyati (41). Menurutnya, koridor baru ini belum memadai, khususnya dari sisi jumlah armada. Saat di dalam bus, ia terlihat berkali-kali mengintip jarum jam tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 11.15 WIB, tapi ia belum juga sampai di tempat tujuannya.
Sejak dua tahun terakhir, Mulyati yang tinggal di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur bekerja di salah satu perusahaan swasta yang berkantor dekat kawasan Ciledug Business Centre.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kiri) dijadwalkan meresmikan penggunaan jalur jalan layang koridor 13 Transjakarta yang menghubungkan Ciledug-Tendean pada hari ini. (CNN Indonesia/Filani Olyvia)
|
Saat pertama kali Mulyati menggunakan Transjakarta rute Ciledu-Tendean, ia memilih untuk mengawali perjalanan dari Halte Pancoran Barat. Sial, ternyata bus yang akan mengangkut penumpang arah Ciledug dari halte tersebut sangat minim.
"Masih baru kali, ya? Jadi busnya masih sedikit. Tadi saya nunggu lama banget di Halte Pancoran Barat. Kalau tahu begini, lewat rute biasa kayaknya sudah sampai, deh," kata Mulyati.
"Padahal, kalau dari segi biaya, saya bisa hemat banyak kalau lewat rute ini. Bus yang mengangkut ke Ciledug, karena masih baru juga jauh lebih nyaman. Tapi kalau lama begini, bagaimana ya?" ujar Mulyati.
Namun, kendala yang bakal dialami pengguna Transjakarta di Koridor 13 bukan hanya seperti yang dialami Evi. Para pengguna koridor tersebut untuk sementara mesti bersabar karena jalur itu hanya beroperasi sejak pukul 05.00 hingga 19.00 WIB. Hal itu disebabkan masih terbatasnya penerangan di sepanjang jalur untuk mendukung operasional hingga malam hari.
Selain itu, dari 13 halte yang ada di koridor ini baru enam yang dioperasikan yaitu halte Puri Beta II, halte Adam Malik, halte Cipulir, halte Mayestik, halte Tirtayasa, dan halte Tendean.
Nantinya, di jalur layang itu akan beroperasi tiga rute Transjakarta yakni Ciledug-Blok M, Ciledug-Pancoran Barat, dan Ciledug-Bundaran HI. Namun untuk rute Ciledug-Bundaran HI baru beroperasi pada pukul 05.00-07.00 WIB saja. </span> (kid)
Baca Kelanjutan Kebahagiaan dan Keluhan di Rute Ciledug-Tendean Transjakarta : http://ift.tt/2w9vyfmBagikan Berita Ini
0 Response to "Kebahagiaan dan Keluhan di Rute Ciledug-Tendean Transjakarta"
Post a Comment