Namun, kondisi sebaliknya ditemui Susi di lapangan. Saat ini, nelayan-nelayan Indonesia yang tinggal di Natuna, menurut dia, justru hidup miskin ditengah sumber daya alam yang melimpah ruah.
"Prihatin sekali saya, saya sangat khawatir kalau pulau ini (Laut Natuna) jatuh ke tangan asing, kasian itu nelayan-nelayan kita," kata Susi melalui siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (10/8).
"Ini yang harus diwasapadai bersama, pemain illegal fishing yang berganti baju itu yang berbahaya," kata dia.
Sebagaimana diketahui, pemerintah telah menutup sektor perikanan tangkap Indonesia untuk pelaku industri asing sejak Perpres nomor 44 tahun 2016 diterbitkan. Modal asing, baik berupa awak kapal hingga kapal eks asing pun dilarang digunakan di Indonesia.
Perpres ini pun kata Susi, harus ditegakan dengan tegas, meskipun terkesan ekstrim.
"Kalau ada yang bilang terlalu ekstrim, ya memang harus. Mereka (pelaku illegal fishing) pun sudah melakukan tindakan yang ekstrim saat mencuri di wilayah kita," kata Susi.
Praktik illegal fishing sendiri diketahui telah menyebabkan tutupnya 115 eksportis Indonesia sepanjang tahun 2003-2013. Hal ini pun berdampak pada turunnya ekspor perikanan.
"Nah kebalikannya, waktu kita sudah berantas, ada 20 perusahaan agen kapal asing yang tutup, biar tau rasa itu mereka semua," kata dia.
"Saya imbau ayo beresin lautnya. Peraturan juga ada untuk menjaga, misal di Natuna, jangan sampai di sini (Natuna) ekonomi tumbuh tapi bukan warga Natuna yang menikmati, itu no way," kata dia. </span> (agi)
Baca Kelanjutan Nelayan Miskin, Menteri Susi Mau Natuna Bebas Ilegal Fishing : http://ift.tt/2vJX02MBagikan Berita Ini
0 Response to "Nelayan Miskin, Menteri Susi Mau Natuna Bebas Ilegal Fishing"
Post a Comment