Search

Mitra Keluarga Ungkap Kronologi Bayi Debora dan BPJS

Rumas Sakit (RS) Mitra Keluarga Kalideres menanyakan kepemilikan BPJS kepada keluarga bayi Tiara Debora Simanjorang setelah melakukan tindakan gawat darurat selama dua jam di IGD.

Hal tersebut diketahui dari kronologi kejadian yang disampaikan oleh pihak RS Mitra Keluarga Kalideres.

Berdasarkan kronologi tersebut, dr Irene yang saat itu bertugas baru menanyakan perihal kepemilikan BPJS kepada ibu Debora pada pukul 05.30 WIB setelah pihak RS menawarkan perawatan di PICU. Bayi Debora sendiri sudah masuk ke IGD sejak pukul 03.40 WIB

Setelah disetujui oleh ibu Debora, kemudian dr Irene menganjurkan untuk memberi solusi rujuk ke rumah sakit dengan kerja sama BPJS. Keluarga bayi Debora setuju dan dr Irene kemudian membuat surat rujukan.

"Karena kami tahu ruang PICU sulit sekali didapatkan, saat itu kami baru tahu dia punya BPJS, dengan semangat tidak memberatkan sambil menstabilkan di IGD kami beri saran untuk persiapan, seandainya stabil ruang PICU sudah tersedia," ujar juru bicara RS Mitra Keluarga dr Nurvantina Pandina di kawasan Sudirman, Jumat (22/9).

Nurvantina mengatakan RS Mitra Keluarga Kalideres sampai saat ini memang belum bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Namun, lanjutnya pihak RS Mitra Keluarga Kalideres telah mengajukan kerja sama tersebut pada 25 Mei 2017.

"25 Mei sudah mengajukan kerja sama dengan BPJS, sampai saat ini masih menunggu, pada saat kejadian statusnya belum bekerja sama," kata Nurvantina.

Terkait saran untuk dipindahkan ke PICU, menurut Nurvantina dilakukan sebagai langkah antisipasi jika nantinya kondisi Debora sudah stabil.

Tak Pernah Stabil

Namun, kata Nurvantina selama di IGD kondisi Debora tidak pernah stabil sampai akhirnya meninggal dunia di IGD.

Lebih lanjut, Nurvantina menuturkan kematian Debora bukan dikarenakan pembiaran yang dilakukan oleh RS Mitra Keluarga Kalideres.

Nurvantina menjelaskan selama 6,5 jam berada di IGD, segala tindakan medis sudah dilakukan untuk bayi Debora, mulai dari memasang infus, kompresi jantung, memasang selang nafas dan lain sebagainya.

Dia juga menampik anggapan jika bayi Debora meninggal lantaran tidak bisa dirawat di PICU akibat kurangnya uang muka yang harus dibayarkan oleh keluarga Debora.

"Ruang PICU bukan ruang intensif gawat darurat. Ruang PICU adalah perawatan lanjutan yang diberikan kepada pasien apabila kondisi stabil. Sejak kedatangan bayi Debora tidak stabil sehingga tidak layak dipindahkan ke ruang PICU," tutur Nurvantina.

Kematian bayi Debora ini sempat menjadi perbincangan berbagai pihak. Banyak pihak yang menduga kematian bayi Debora disebabkan oleh lambannya penanganan yang dilakukan oleh RS Mitra Keluarga Kalideres.

Setelah mendengarkan keterangan dari berbagai pihak dan melakukan investigasi, Kementerian Kesehatan memerintahkan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk memberikan teguran tertulis kepada RS Mitra Keluarga Kalideres. </span> (asa)

Let's block ads! (Why?)

Baca Kelanjutan Mitra Keluarga Ungkap Kronologi Bayi Debora dan BPJS : http://ift.tt/2hlMMQD

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mitra Keluarga Ungkap Kronologi Bayi Debora dan BPJS"

Post a Comment

Powered by Blogger.