Skenario Jalur Transportasi Jika Gunung Agung Meletus

Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiapkan kemungkinan terburuk terkait akses transportasi udara jika Gunung Agung meletus. Selain menggunakan jalur transportasi laut, beberapa bandara pun telah disiapkan untuk antisipasi membludaknya pengungsi yang ingin keluar dari daerah Bali.

"Sudah siapkan kemungkinan terburuk, Kemenhub sudah siapkan dua pelabuhan yaitu Pelabuhan Gili Manuk dan Padang Bay, sedangkan untuk Bandara sudah siapkan Bandara yang di Surabaya, Lombok, dan Yogyakarta," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BPNB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin (25/9).

Meski menyiapkan bandara alternatif di luar Bali, Sutopo memperkirkan Bandara International Ngurah Rai dipastikan masih bisa digunakan meski Gunung Agung meletus. Sebab letusan Gunung Agung kemungkinan hanya akan mencapai radius 12-16 kilometer.

"Saat meletus, kemungkinan Bandara Ngurah Rai masih bisa dipakai," kata dia.

Terkait abu vulkanik yang bisa merusak jarak pandang pun menurut Sutopo tidak akan terlalu berpengaruh pada aktivitas penerbangan. Apalagi sebaran abu vulkanik tergantung pada kapan meletusnya dan sangat bergantung pada arah angin.

"Jadi ditutup atau tidaknya bandara, itu tergantung pada kapan meletus. Saat ini normal saja aktivitas penerbangan di sana, masih nunggu pihak otoritas bandara," kata dia.

Sutopo juga menyinggung terkait pasokan bantuan untuk korban letusan Gunung Agung. Saat ini untuk bantuan dana telah disiapkan sebesar Rp2 triliun yang berasal dari dana tak terduga APBD Bali. Dari Rp2 triliun itu pun telah dikirimkan ke Kabupaten Karangasem sebesar Rp1 miliar untuk kepentingan tanggap darurat bencana.

"Dana untuk bencana sudah siap semua, warga di sana juga gotong royongnya cukup erat. Mereka mau ungsikan ternak warga yang terkena radius bencana, bahkan ada yang dengan sukarela berikan lahan kosong untuk mengungsikan hewan ternak secara cuma-cuma," kata Sutopo. </span> (osc/osc)

Let's block ads! (Why?)